PinFunPapua.com, Teluk Wondama – Bupati mengapresiasi kebijakan Gubernur Waterpauw, Ketua TP PKK beserta rombongan yang telah meluangkan waktu hadir di Wondama. Dirinya optimis dengan target tahun 2023 angka penurunan Stunting harus diupayakan lebih baik dari tahun sebelumnya.
“Terimakasih kepada Bapak Gubernur dan Ibu beserta seluruh rombongan yang telah berkenan luangkan waktu di Wondama pada hari ini. Kami harap dan yakin akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk mewujudkan keluarga sejahtera dan sumberdaya manusia berkualitas,”tandasnya.
Bupati Kabupaten Teluk Wondama, Ir. Hendrik S. Mambor, MM berharap kunjungan ini memberi spirit, semangat dan motivasi peran komitmen pemerintah bersama dalam rangka percepatan penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem. Dirinya melaporkan Tahun 2022 dan 2023 pemerintah Teluk Wondama telah mengalokasikan anggaran untuk mengatasi hal ini. Sedangkan strategi nasional dalam pencegahan Stunting melalui lima pilar komitmen dan visi kepemimpinan, kampanye nasional sosialisasi perubahan perilaku konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program pusat dan daerah sampai ke desa.
Selain itu program gizi, ketahanan pangan serta pemantauan evaluasi. Secara bertahap langkah percepatan telah dapat dilaksanakan dengan baik di Wondama.
“Kemiskinan Ekstrem mengalami penurunan walaupun presentasi belum terlalu besar. Walaupun belum optimal, dengan kendala beberapa hal diantaranya kurang adanya sinergi kolaborasi para pihak, tetapi juga masih terdapat sanitasi buruk dan sumber air bersih yang belum tersedia,”ungkap Bupati Mambor.
Pihaknya juga terus meningkatkan program spesifik mengenai edukasi pemenuhan gizi, sanitasi, perubahan perilaku khusus bagi ibu hamil dan memastikan kesehatan bayi sejak dalam kandungan.
“Berdasarkan data percepatan penanganan penghapusan kemiskinan ekstrem pada Kemenko PMK, jumlah kemiskinan Ekstrem tahun 2022 sebanyak 384 KK dan jumlah jiwa sebanyak 2.339. Hasil validasi lapangan sesuai data tersebut yang layak diketegorikan sebanyak 134 KK,”ujarnya.
Untuk Stunting sesuai data survei status gizi Indonesia tahun 2022, prevalensi Stunting Kabupaten Teluk Wondama sebesar 26,1 persen, turun dari tahun 2021 yang mencapai 31,2 persen. Kondisi tersebut berada diatas angka nasional yaitu 21,6 persen, dibawah angkat provinsi.
Dalam kesempatan itu dilakukan penandatanganan komitmen bersama atasi Stunting, penyerahan Bapok dan makanan bergizi, santunan kematian oleh BPJS Ketenagakerjaan, produk olahan Hotong Roswar, Genset, dan alat kesehatan. ( red/rls )