PinFunPapua.com, Manokwari – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Provinsi Papua barat Derek Ampnir mengatakan apel yang digelar dan di gagas Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga bersama dengan Panglim Kodam XVIII/Kasuari mayjen TNI Gabriel Lema dan Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Drs Paulus Waterpauw M., Si., merupakan bagian dari pada pemerintah daerah dan jajaran unsur Forkopimda dalam mengantisipasi resiko bencana yang bukan lagi menjadi potensi, tetapi sudah terjadi.
” Kita potensinya sudah ada kita semua tahu bahwa wilayah Provinsi Papua Barat ini ada di sesar Papua, sehingga apa yang dilakukan hari ini merupakan respon kesiapsiagaan seluruh komponen dalam rangka mengantisipasi, kemungkinan-kemungkinan terburuk dari bencana
Hal ini disampaikan Kepala BPDB Provinsi Papua Barat Derek Ampnir saat ditemui sejumlah wartawan usai memimpin apel pasukan dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi bencana di Mapolda Papua Barat, Kamis (16/02/2023).
Kata Derek dimana bencana itu seperti tamu yang tidak diundang tetapi dia akan datang, pada saat kita tidak siap yach resiko terburuknya besar sekali, kita bisa lihat saudara-saudara kita yang ada di Papua.
” Sehingga hari ini yang dilakukan merupakan sesiapan dari pemerintah yang di fasilitasi oleh Kapolda Papua Barat untuk kita semua bisa berada di sini untuk melakukan apel kesiapsiagaan hari ini. Ini merupakan manajemen pengurangan resiko bencana yang dilakukan dengan baik, sistematis oleh jajaran kepolisian beserta Pemerintah Provinsi Papua Barat. Ini yang diharapkan oleh Pemerintah langkah-langkah seperti ini,” tuturnya.
Menurutnya dimana kita lihat akhir-akhir ini pusat gempa berada di Kabupaten Manokwari, Ransiki, dimana kita tahu bersama pada tahun 2022 lalu Pemprov Papua Barat telah melakukan gladi lapang untuk kesiapsiagaan di kabupaten Mansel dalam menghadapi bencana gempa bumi, tsunami di Kabupaten Manokwari Selatan.
” Kami harapkan apa yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi Papua Barat diaktivasi oleh Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan sampai ketingkat kesiapsiagaan dalam menghadapi resiko karena sesar Ransiki,” ucap Derek.
Kabupaten Manokwari Selatan itu berada di sesar Ransiki dan sudah berkali-kali kita ingatkan untuk selalu membangun kesiapsiagaan. Dimana masyarakat itu harus dilatih dan diberi edukasi, sehingga kalau ada goncangan gempa langkah-langkah apa yang diberikan kepada masyarakat untuk dapat menolong diri.
Ditambahkannya dimana 30 persen pemerintah bisa menolong masyarakat selebihnya masyarakat itu sendiri yang dapat menolong dirinya, dimana suatu waktu kami selalu menginggatkan dan kami selalu meminta untuk dilatih, karena Manokwari Selatan itu merupakan daerah yang potensial rawan bencana di Provinsi Papua Barat,” tambahnya.
“ Kata Derek saat ini status kita di Papua Barat kalu mengikuti dari prosesnya kita masih dalam status waspada, kita belum keluargan warning yang tegas kepada masyarakat, kita masih mengikuti pergerakan gempa dari BMKG kami selalu integrasikan,” katanya (PFP-05)