PinFunPapua.com, Manokwari – Menjelang Pilkada serentak tahun 2024, Pertamina Patra Niaga Regional Maluku Papua memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan avtur tetap terjaga.
Budi Setiawan, Aviation Fuel Terminal Manager Rendani, menyatakan komitmennya untuk memastikan pasokan avtur sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
” Budi mengungkapkan kesiapan pihaknya dalam mendukung kebutuhan transportasi udara selama Pilkada, mengingat kemungkinan peningkatan penggunaan pesawat,” ungkapnya saat ditemui sejumlah wartawan, Sabtu ( 17/08/2024 ) malam
“Kami siap menghadapi lonjakan permintaan avtur selama Pilkada. Stok avtur kami aman dan cukup untuk menyokong berbagai kebutuhan, termasuk penambahan maskapai dan rute baru yang mungkin terjadi,” ujar Budi.
Ia menambahkan bahwa Pertamina masih mampu mengamankan pasokan avtur untuk rute-rute tambahan tersebut, kami akan tetap memastikan bahwa kebutuhan avtur akan tetap terpenuhi.
Edi Mangun, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, menambahkan bahwa pihaknya siap menghadapi perubahan dalam layanan penerbangan.
“Kondisi saat ini serupa dengan keadaan sebelum pemekaran Papua Barat Daya, ketika jumlah penerbangan sempat menurun. Meskipun ada tambahan rute, kami yakin stok BBM akan tetap mencukupi,” katanya.
Edi juga mengingatkan bahwa jika ada penambahan rute yang lebih besar, Pertamina akan berkomunikasi secara terbuka untuk memastikan semua pihak mengetahui informasi terkini.
Edi Mangun juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik terkait ketersediaan BBM. Ia menjelaskan bahwa sering kali informasi yang tidak akurat mengenai kekurangan stok dapat menyebabkan panic buying, yang pada gilirannya mengakibatkan antrean panjang di SPBU dan masalah lainnya.
“Kami telah mengalami situasi di mana berita palsu tentang kekurangan stok memicu kepanikan, dengan orang-orang berbondong-bondong ke SPBU dan membeli BBM secara berlebihan. Kami mengingatkan agar setiap informasi mengenai stok BBM dikonfirmasi terlebih dahulu untuk menghindari keresahan,” ungkap Edi.
Ia juga menjelaskan bahwa fenomena antrean panjang di SPBU sering kali terjadi ketika tender proyek besar dan DIPA turun, dan bukan merupakan indikasi kekurangan stok BBM. “Kalau terjadi antrean, itu bukan berarti ada kelangkaan. SPBU tetap mengeluarkan BBM meskipun ada antrean.
Kami berkomitmen untuk menjaga ketahanan stok minimal selama 20 hari. Kami berusaha menyediakan stok di atas 10 hingga 15 hari untuk mengantisipasi ketergantungan pada transportasi laut,” jelas Edi Mangun.
Dengan persiapan yang matang dari Pertamina, diharapkan pasokan BBM dan avtur dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendukung kelancaran Pilkada tanpa gangguan terkait ketersediaan bahan bakar. (red)