FAKFAK, PinFunPapua.com – Dalam rangka memperingati 62 tahun kembalinya Irian Barat ke pangkuan Ibu Pertiwi, Pemerintah Kabupaten Fakfak bersama TNI dan Pemuda Panca Marga menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Fakfak, Rabu (30/4/2025).
Acara ini bertujuan menggali kembali sejarah integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta menangkis berbagai isu yang meragukan keabsahan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) tahun 1969.
Wakil Bupati Fakfak, Drs. Donatus Nimbitkendik, dalam sambutannya menegaskan bahwa sejak 1 Mei 1963, wilayah Papua sah menjadi bagian dari Indonesia, sebuah kesepakatan internasional yang tidak lagi dapat diganggu gugat.
“Pulau Papua sejak dulu adalah bagian dari kedaulatan NKRI. Tidak boleh ada lagi dogma atau propaganda yang mengaburkan sejarah ini. Pepera telah selesai, dan hasilnya jelas: rakyat memilih Indonesia,” tegasnya.
Drs. Donatus juga memaparkan bahwa perjalanan panjang Papua kembali ke Indonesia dimulai sejak Konferensi Meja Bundar 1949, hingga perjanjian New York dan penyerahan administratif oleh UNTEA. Puncaknya adalah tanggal 1 Mei 1963, yang menjadi tonggak bersejarah kembalinya Papua ke Indonesia.
Ia juga menyoroti pentingnya stabilitas daerah sebagai kunci kemajuan ekonomi. “Kondisi yang kondusif sangat menentukan masuknya investasi di daerah. Jika daerah tidak aman, maka tidak akan ada investor yang datang,” ujarnya.
FGD ini diapresiasi sebagai langkah nyata meredam narasi-narasi yang menyesatkan tentang Papua dan mendorong generasi muda untuk memahami sejarah bangsanya secara utuh. Pemerintah daerah berharap melalui diskusi ini, para pelaku sejarah dapat berbagi pengalaman agar menjadi referensi kuat bagi generasi masa kini.
Di akhir sambutannya, Wakil Bupati menyampaikan apresiasi tinggi kepada Komandan Korem 182/Jazirah Onim, Komandan Kodim 1803/Fakfak, serta panitia yang telah menyelenggarakan FGD ini dengan baik. (Risman)