H Naharuddin, PGRI  Tidak Berpolitik, PGRI  Organisasi Unitaristik Jadi Non Partisan

PinFunPapua.com, Manokwari – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tidak bisa berpolitik karena PGRI merupakan organisasi unitaristik jadi non partisan, jadi ketua PGRI tidak bisa berpolitik, apalagi dengan semua anggotanya tidak diperbolehkaan untuk berpolitik

Hal ini disampaikan Ketua PGRI H Naharuddin saat ditemui sejumlah wartawan usai Resepsi HUT ke-77 PGRI di  Lapangan Borasi Manokwari, Selasa (29/11/2022). Menurutnya PGRI  merupakan organisasi profesi yang independen, sehingga senantiasa  dijaga dan melekat di dada penggurus dan anggota PGRI.

“ Saya yakin dan selalu menghimbau kepada seluruh anggota  untuk senantiasa netral dan indenpenden sesuai dengan dasar dari pada PGRI,’ ungkapya.

H Naharuddin mengatakan kalapun nantinya kedepan  ada yang berpolitik berarti itu person bukan mengatasnamakan PGRI, dikatakan PGRI berpolitik ketika ketua PGRI mengatakan kita harus mendukung ini dan seterusnya itu baru bisa disebut mengatasnamakan PGRI dan itu salah.

“ Tetapi kalau anggota maka itu bisa dikatakan person, bisa saja selain menjadi guru di kompleknya dia sebagai kepala kampung, warga atau lain sebagainya, yang penting tidak ada perintah dari atas atasan baik itu dari Kabupaten maupun cabang atau ranting untuk tidak indenpenden,” tandasnya.

Kalau sampai nantinya ditemukan PGRI tidak independen dan melanggar kode etik, maka akan  dilakukan telaan kemudian akan dibahas  dengan teman-teman yang lain. Karena ada kode etik guru, karena kalau ada yang melanggar tentu kita akan bahas dalam konteks dewan guru yang melanggar kode etik maka akan dibahas dengan dewan kehormatan guru Indonesia.

“ Saat ini untuk  jumlah anggota PGRI  yang berada di Kabupaten Manokwari sebanyak 3000 orang,“ pungkasnya. (PFP-05)

 

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *