Ini Penyebabnya, Pemasukan RSUD Papua Barat  Belum Mencapai target di tahun 2022

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Papua Barat Dr Arnoldus Tiniap ( FOTO : Alfredo Regoy)

PinFunPapua.com, Manokwari – Direktur RSUD Provinsi Papua Barat Dr Arnoldus Tiniap, RSUD Provinsi Papua Barat memiliki target ditahun 2022 namun tahun ini target belum tercapai.

Target Rumah Sakit Daerah Provinsi Papua Barat, untuk tahun ini yang kita usulkan di APBD tahun 2022 dengan pendapatan Blud itu sekitar Rp 40 M, namun sampai saat ini masih Rp 2,6 M, itupun dari penerimaan  pasien BPJS, pelayanan BPJS dan pelayanan pasien umum.

Hal ini disampaikan Direktur RSUD Provinsi Papua Barat Dr Arnoldus Tiniap saat ditemui sejumlah wartawan di pendopo kantor Gubernur usai upacara hari bakti PUPR PB,  Senin (5/12/2022).

Menurut Dr Arnold RSUD Papua Barat sudah Blud,  dimana sistem  yang di berikan kepada layanan publik untuk keleluasaan mengelola pendapatannya untuk meningkatkan pelayanan. Dari waktu ke waktu pemasukan rumah sakit itu tergantung dari pelayanan dan kunjungan pasien  jadi memang belum terlalu menigkat  dan belum bisa memenuhi target

” Tahun ini target  yang kita usulkan di APBD tahun 2022 pendapatan Blud sekitar Rp 40 M untuk satu tahun, saat menentukan target tersebut kita belum memiliki dasar,  namun semua itu kita prediksi,  sehingga tahun ini kita belum mencapai target, namun sampai hari ini pendapatan kita baru sekitar 2,6 M itupun dari penerimaan  pasien BPJS, pelayanan BPJS dan pelayanan pasien umum,” ungkap dr Arnoldus.

Katanya memang terlalu jauh dari kita punya harapan dan sebenarnya tidak ada masalah karena memang rumah sakit kita juga baru. “Kemudian yang jadi catatan penting juga, sebenarnya banyak masyarakat juga yang tidak mampu dan kemudian mereka belum terdaftar oleh BPJS jadi akhirnya sebagian kita menggratiskan atau bayar sesuai dengan kemampuan,”tandasnya.

Selain itu juga yang mempengaruhi pendapatan  kita yang masih rendah di pelayanan, kita baru memiliki empat pelayanan dasar mulai dari penyakit dalam,  anak,  bedah,  dan Kandungan.

” Kalau kita melakukan penambahan pada pelayanan kita baik itu THT,  saraf,  kulit dan kelamin,  maka masyarakat kita tidak akan keluar jauh untuk berobat,  itu juga mempengaruhi pendapatan kita di Rumah Sakit Umum Daerah provinsi Papua Barat,” pungkasnya. (PFP-05)

 

 

Print Friendly, PDF & Email
Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *