MANOKWARI, PinFunPapua.com – Ketua Majelis Rakyat Papua Barat (MRP PB), Judson F. Waprak, menegaskan pentingnya memahami dan menerapkan prinsip “Jaga Tanah dan Manusia Papua.” Ungkapan ini mencerminkan komitmen dan perjuangan dalam melindungi hak-hak masyarakat asli Papua, baik dalam aspek tanah adat, sumber daya alam, budaya, maupun kehidupan sosial.
“Jaga Tanah dan Manusia Papua bukan sekadar slogan, tetapi panggilan bagi kita semua untuk menjaga hak-hak dasar masyarakat Papua. Ini adalah upaya untuk memastikan bahwa tanah leluhur tetap milik orang asli Papua dan bahwa kesejahteraan mereka terjamin,” ujar Waprak.
Jaga Tanah Papua
Menjaga tanah Papua berarti melindungi warisan leluhur yang menjadi sumber kehidupan masyarakat asli. Ada beberapa poin utama yang harus diperhatikan dalam menjaga tanah Papua:
1. Melindungi tanah adat dari eksploitasi dan perampasan
Tanah adat Papua sering kali menjadi sasaran kepentingan luar, baik untuk pertambangan, perkebunan, maupun proyek infrastruktur, Pemerintah dan masyarakat adat harus memastikan bahwa setiap penggunaan tanah dilakukan dengan melibatkan dan menguntungkan masyarakat asli.
2. Menjaga kelestarian lingkungan
Papua memiliki ekosistem yang kaya dengan hutan, sungai, dan sumber daya alam yang harus dilestarikan. Eksploitasi tanpa kendali dapat merusak keseimbangan alam dan mengancam kehidupan masyarakat yang bergantung pada lingkungan.
3. Menjamin hak kepemilikan tanah bagi orang asli Papua
Masyarakat asli Papua harus tetap memiliki kontrol atas tanah mereka dan tidak kehilangan haknya akibat kepentingan bisnis atau politik tertentu.
Jaga Manusia Papua
Selain menjaga tanah, melindungi hak-hak dasar manusia Papua juga menjadi hal yang tak kalah penting. Waprak menyoroti beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian:
1. Menjamin akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan ekonomi
Masyarakat asli Papua masih menghadapi banyak tantangan dalam memperoleh layanan pendidikan dan kesehatan yang memadai. Program afirmasi dan kebijakan keberpihakan harus terus diperkuat agar masyarakat asli Papua mendapatkan hak-hak mereka secara adil.
2. Melawan diskriminasi dan ketidakadilan
Orang asli Papua sering mengalami perlakuan diskriminatif dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di bidang pekerjaan dan pemerintahan. Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan kesetaraan hak bagi masyarakat asli Papua.
3. Menjaga identitas dan budaya Papua
Generasi muda Papua harus tetap bangga dengan budaya dan adat mereka, meskipun dunia terus berkembang. Bahasa, seni, dan tradisi adat harus terus dilestarikan agar tidak hilang tergerus modernisasi.
“Ada Banyak Air Mata dan Darah di Papua”
Waprak juga menyinggung ungkapan yang mencerminkan penderitaan panjang yang dialami oleh masyarakat Papua. Beberapa faktor yang melatarbelakangi kondisi ini meliputi:
1. Konflik dan kekerasan
Papua telah lama menjadi daerah dengan banyak konflik yang menyebabkan korban jiwa dan penderitaan bagi masyarakat asli. Penyelesaian konflik harus dilakukan dengan pendekatan damai yang melibatkan seluruh pihak, termasuk masyarakat adat dan pemimpin lokal.
2. Perampasan tanah dan eksploitasi sumber daya alam
Tanah adat sering kali diambil tanpa persetujuan masyarakat lokal, mengakibatkan hilangnya sumber penghidupan mereka. Regulasi yang lebih ketat harus diberlakukan untuk memastikan bahwa setiap eksploitasi sumber daya memberikan manfaat bagi masyarakat asli Papua.
3. Ketidakadilan sosial dan ekonomi
Dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, masyarakat Papua masih mengalami ketertinggalan dalam berbagai sektor. Pemerintah harus memastikan kebijakan afirmasi berjalan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua.
4. Ancaman terhadap identitas budaya
Modernisasi dan kepentingan luar sering kali mengancam keberlangsungan budaya asli Papua. Pendidikan berbasis budaya harus diperkuat agar generasi muda tidak kehilangan jati diri mereka.
Pesan dan Harapan MRP Papua Barat
Ungkapan “Jaga Tanah dan Manusia Papua” adalah seruan kepada seluruh pihak untuk bersama-sama melindungi hak-hak masyarakat asli Papua. Waprak berharap bahwa semua pemimpin daerah, khususnya yang berasal dari orang asli Papua, dapat menjalankan kepemimpinan dengan hati dan martabat sesuai nilai-nilai leluhur.
“Kami ingin semua pimpinan daerah, dari tingkat atas hingga bawah, menjalankan tugasnya dengan hati, dengan martabat yang diinginkan oleh Tuhan dan leluhur. Begitu juga dengan seluruh keluarga besar suku-suku Nusantara yang tinggal di Papua. Hormatilah hak-hak masyarakat asli Papua dalam bingkai Otonomi Khusus,” tegasnya.
MRP PB akan terus mengawal kebijakan yang berpihak kepada masyarakat asli Papua serta memastikan bahwa hak-hak mereka dihormati dan dilindungi oleh seluruh pihak. (Adv/ Aufrida Marisan )