PinFunPapua.com, Manokwari – Pemerintah Provinsi Papua Barat mulai rutinkan penggunaan noken dan Batik Papua dilingkungan kerja pemerintahan, semua itu upaya dalam pelestarian noken sebagai budaya asli Indonesia yang diakui dunia.
Asisten II Bidang Perekonomi dan Pembangunan Setda Papua Barat Melkias Werinussa mengatakan penggunaan noken dan batik Papua tidak bisa di paksakan , semua itu harus tumbuh dari diri dan kesadaran masing-masing.
“Untuk ASN yang ada di Provinsi Papua Barat diwajibkan pada hari Kamis menggunakan baju batik dan noken, namun sampe sekarang memang belum maksimal karena sifatnya tidak memaksa harus dari kesadaran diri sendiri,” ungkap Werinussa.
Selain pelestarian Budaya, penggunaan noken juga sebagai upaya mendorong perekonomian Usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM) mama-mama asli Papua sebagai pembuat tas Noken.
” Semua ini upaya kita mendorong UMKM agar bertumbuh, bayangkan saja kalau 4000 pegawai menggunakan noken yang dibeli dari mama-mama Papua tentunya akan terjadi pertumbuhan ekonomi disitu,” ucapnya.
Untuk Noken sendiri sudah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya harta benda sehingga perlu dijaga keberadaannya dengan mendorong pengrajin noken tetap berproduksi.
“Jika kita siapkan pasar berupa kebutuhan pegawai maka produksi noken akan terus dilakukan, bukan hanya noken yang dilestarikan namun juga pengrajin yang pasti akan bertambah banyak,” jelas Werinussa.
Selain tas noken, Pemerintah Papua Barat juga mendorong agar motif batik Papua dapat dipatenkan sehingga menghasilkan bukan sekedar produk jadi, namun bisa menghasilkan penggunaan motif.
“Kita juga dorong agar motif batik Papua ini ada hak cipta sehingga ada nilai ekonomis di situ,” pungkasnya. ( PFP-06 )