MRP Papua Barat Gelar Koordinasi Pemantapan Antarumat Beragama Berbasis Budaya OAP dalam Kerangka Otsus

MANOKWARI, PinFunPapua.com – Majelis Rakyat Papua Barat (MRP PB) menggelar rapat koordinasi yang membahas pemantapan hubungan antarumat beragama dalam konteks budaya Orang Asli Papua (OAP) dalam kerangka Otonomi Khusus (Otsus) Papua. Rapat ini dipimpin oleh Wakil Ketua I MRP PB, Raimon B. Mandacan, bersama Ketua Pokja Agama, Abdul Samad Baow, sebagai bagian dari upaya memperkuat harmoni keberagamaan yang berbasis budaya Papua.

Ketua MRP PB, Judson F. Waprak, menegaskan pentingnya menjaga toleransi antarumat beragama dengan tetap mengedepankan nilai-nilai adat dan budaya OAP. “Toleransi umat beragama di Papua harus dijaga oleh semua suku yang hidup di Tanah Papua, terutama di Papua Barat. Toleransi ini harus berlandaskan nilai-nilai adat dan budaya Papua,” ujar Waprak.

Rapat koordinasi ini bertujuan untuk mencapai beberapa hal utama, di antaranya:

1. Memperkuat Toleransi Antarumat Beragama di Papua

Menjaga hubungan harmonis antara agama-agama di Papua Barat. Mengembangkan pendekatan berbasis budaya lokal untuk memperkuat toleransi dan perdamaian.

 

2. Menjaga Nilai-Nilai Budaya OAP dalam Keberagaman Beragama

Mengintegrasikan nilai-nilai adat dan budaya Papua dalam kehidupan beragama. Memastikan bahwa ajaran agama tidak bertentangan dengan adat dan kearifan lokal OAP.

 

3. Memastikan Keberpihakan terhadap OAP dalam Kerangka Otsus

Mengadvokasi kebijakan afirmasi bagi OAP dalam bidang keagamaan, sosial, dan budaya. Memastikan bahwa pembangunan keagamaan tetap menghormati tanah adat dan hak-hak masyarakat Papua.

 

4. Menangkal Potensi Konflik dan Intoleransi

Menyusun strategi untuk mencegah konflik berbasis agama di Papua. Mendorong dialog lintas agama sebagai solusi dalam menjaga persatuan masyarakat Papua.

 

5. Mengembangkan Pendidikan dan Pemahaman Keagamaan yang Berpihak pada OAP

Mendorong peran lembaga keagamaan dalam mendukung pendidikan bagi anak-anak OAP. Mengajarkan nilai-nilai persaudaraan dan kebersamaan sejak dini dalam komunitas Papua.

 

Dari koordinasi ini, diharapkan terwujud kesepahaman antara pemuka agama, pemimpin adat, dan pemerintah daerah dalam menjaga harmoni keberagaman. Selain itu, diharapkan adanya kebijakan yang lebih inklusif dan berpihak pada keberagaman budaya serta keagamaan di Papua Barat.

Masyarakat OAP diharapkan dapat menjalankan keyakinannya dengan tetap menjaga adat dan budaya lokal. Dengan demikian, Papua dapat menjadi daerah yang damai, harmonis, dan sejahtera dalam bingkai Otsus.

MRP PB Berkomitmen Mengawal Kepentingan OAP

Sebagai lembaga representatif OAP, MRP PB menegaskan komitmennya untuk terus mengawal kepentingan masyarakat asli Papua, baik dalam aspek kehidupan sosial maupun keberagamaan. “MRP PB akan terus mengawal segala hal yang berkaitan dengan kepentingan Orang Asli Papua, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam praktik keagamaan,” tegas Judson F. Waprak.

Rapat koordinasi ini menegaskan bahwa agama dan budaya di Papua bukanlah dua hal yang harus dipertentangkan, tetapi dapat berjalan beriringan dalam membangun masyarakat yang lebih toleran, adil, dan sejahtera. Dengan kepemimpinan Wakil Ketua I Raimon B. Mandacan dan Ketua Pokja Agama Abdul Samad Baow, diharapkan nilai-nilai adat, budaya, dan agama dapat menjadi fondasi utama dalam memperkuat Papua dalam kerangka Otsus. (Adv/Aufrida Marisan )

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *