PinFunPapua.com, Manokwari – Penjabat Gubernur Provinsi Papua Barat Komjen Pol (Purn) Drs Paulus Waterpauw M.Si beserta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan sidak dan belanja masalah di beberapa titik.
Pantauan wartawan pinfunpapua.com Penjabat Gubernur beserta TPID melakukan sidak dibeberapa titik, titik pertama dilakukan di Pasar Ikan Sanggeng, Pasar Wosi dan Balai Latihan Koperasi yang berada di belakang Kantor Bupati Manokwari.
Turut serta dalam sidak dan belanja masalah Asisten II Bidang Perekonomian dan pembangunan Melkias Werinussa, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Nelles Ullo, Kepala Dinas Koperasi Stefanus Selang, Kepala Biro Perekonomian Setda Papua Barat Jefri Auparay, Plt Kepala Dinas Pariwisata Papua Barat Ruland Sarwon, Kepala Dinas Perikanan Jacobus Ayomi, Kepala Dinas Pertanian Yacob Fonataba.
Pj Gubernur secara langsung meninjau pabrik pembuatan es batu yang sudah lama tidak di fungsikan, melihat dari dekat pangkalan pendaratan ikan yang berada di pasar ikan Sanggeng, mendatangi para penjual ikan dan mendengar langsung keluhannya.
Selain itu Pj Gubernur juga beserta rombongan menuju pasar Wosi untuk mendengar langsung keluhan para pedangan dan terakhir Pj Gubernur beserta rombongan TPID menuju Balai Koperasi dan UMKM Papua Barat.
Pj Gubernur Papua Barat Komjen Pol ( Purn) Drs Paulus Waterpauw mengatakan hari ini saya bersama tim TPID melakukan sidak di berbagai tempat untuk belanja masalah.
Saat kita belanja masalah banyak yang kita temukan mulai dari permasalahan di Pasar Ikan Sanggeng, Kantor PPI, Cold Storage, hingga masalah BBM yang dikurangi untuk nelayan.
Hal ini disampaikan Penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Purn) Drs Paulus Waterpauw saat ditemui sejumlah wartawan saat belanja masalah di Pasar Ikan Sanggeng, Kamis (12/01/2022).
Tujuan hari ini bukan hanya sidak, namun kami sedang belanja masalah untuk melihat persoalan apa yang dihadapi oleh warga masyarakat yang ada di Papua Barat.
” Belanja masalah hari ini sudah signifikan, sehingga mudah-mudahan kebijakan itu akan kita akomodir di tahun anggaran 2023,” ungkapnya.
Pj Gubernur mengatakan dari belanja masalah kita bisa lihat sisi kehidupan para pedagang, para nelayan dan juga pihak-pihak yang berkaitan dengan produksi ikan ini sendiri
Sedangkan untuk penambahan stasiun pengisian bahan bakar nelayan ( SPBN), kami akan bertemu dan berbicara dengan pihak Pertamina untuk meminta kalau bisa ada penambahan beberapa SPBN lagi.
Karena untuk Manokwari saja masih kekurangan dengan jumlah nelayan yang cukup banyak, apalagi di daerah lain, selain itu tadi kami dapat informasi Nelayan dari Ransiki atau dari kabupaten Manokwari selatan juga minta kuota di Kabupaten Manokwari.
Itu yang saat ini jadi masalah, padahal nelayan kitakan kuantitasnya banyak, mereka memerlukan BBM yang cukup besar itu diantaranya belum kita bicarakan tentang kabupaten Kaimana Fak-Fak teluk Wondama Bintuni dan lain sebagainya itu diantaranya, ” katanya
Selain itu juga kita harus memiliki pasar lelang ikan juga itu sangat perlu, paling tidak kita harus sama seperti teman-teman di sorong, jayapura yang cukup berprestasi. Saya juga pernah melakukan blusukan di pasar pelelengan ikan disana cukup bagus mekanisme kerjanya.
” Menurutnya ini termasuk pelabuhan tambak mereka dan lain sebagainya, sehingga ini bagian-bagian yang perlu kita bahas bersama-sama, mudah-mudahan janji kami itu bisa masuk dalam program-program, dan bisa ada solusi-solusi yang bisa diterapkan, “tandasnya. (PFP-05)