MANOKWARI, PinFunPapua.com – Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat mendapat dukungan tambahan 200 batalion yang akan tersebar di seluruh Indonesia. Dukungan ini merupakan bagian dari rencana strategis pemerintah untuk memperkuat pertahanan dan sinergi dengan pemerintah daerah.
Panglima Kodam (Pangdam) XVIII/Kasuari, Mayor Jenderal TNI Jimmy Ramos Manalu, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima petunjuk dan arahan langsung dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, terkait pembangunan batalion baru tersebut.
“Akan ada dukungan hampir 200 markas batalion yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujar Pangdam kepada wartawan di Manokwari, Senin (10/2/2025).
Ia menjelaskan bahwa Presiden Prabowo menginginkan TNI Angkatan Darat memiliki batalion teritorial terpadu di setiap kabupaten dan kota di Indonesia.
“Pak Presiden Prabowo berharap, jika memungkinkan, setiap wilayah memiliki batalion teritorial terpadu. Saat ini, terdapat 514 kabupaten/kota di Indonesia, dan kebutuhan batalion masih cukup besar,” jelasnya.
Lebih lanjut, Pangdam menjelaskan bahwa batalion teritorial ini nantinya akan menjalankan berbagai kegiatan untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah, Kepolisian Republik Indonesia (Polri), serta lembaga dan instansi terkait lainnya.
Di Papua Barat dan Papua Barat Daya, saat ini baru terdapat batalion di 13 kabupaten/kota. Oleh karena itu, masih dibutuhkan tambahan sekitar tujuh hingga delapan batalion lagi guna mendukung pengamanan dan pembangunan wilayah.
“Kami berharap pembangunan batalion di wilayah ini dapat terealisasi tahun ini atau pada periode mendatang,” tuturnya.
Menurut Pangdam, kebutuhan personel untuk mengisi batalion baru juga sangat besar. Dalam rapat dengar pendapat antara Menteri Pertahanan dan Komisi I DPR RI, sempat dibahas mengenai kebutuhan tambahan prajurit, baik dari golongan tamtama, bintara, maupun tenaga kesehatan, teritorial, dan infanteri.
“Kami membutuhkan lebih banyak prajurit untuk mengisi satuan batalion baru, terutama di bidang kesehatan, teritorial, dan infanteri,” pungkasnya.
Pembangunan batalion baru ini diharapkan dapat meningkatkan kehadiran TNI di daerah, memperkuat pertahanan negara, serta mempercepat pembangunan di Papua Barat dan Papua Barat Daya melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat. (Dhy)