
FAKFAK, PinFunPapua.com — Dalam rangka meningkatkan kapasitas generasi muda dalam menghadapi situasi darurat, Badan SAR Nasional (Basarnas) Fakfak bekerja sama dengan Pramuka Saka Wana Bakti menggelar kegiatan Perkemahan Sabtu-Minggu (Persami) yang berlangsung selama dua hari di lingkungan Kantor Basarnas Fakfak dan berakhir pada Minggu, 25 Mei 2025.
Kegiatan ini dirancang sebagai sarana edukasi dan pelatihan bagi para anggota Pramuka agar memiliki bekal keterampilan dasar dalam pertolongan pertama serta teknik penyelamatan. Dalam kegiatan tersebut, para peserta mendapatkan pelatihan teori maupun praktik yang disampaikan langsung oleh para instruktur berpengalaman dari Basarnas dan Pramuka.
Instruktur Abdi Takamokan menyampaikan materi seputar Basic Life Support (BLS) atau bantuan hidup dasar, termasuk teknik Resusitasi Jantung Paru (RJP) serta pengenalan Sistem Penanganan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Pelatihan ini dimaksudkan agar peserta mampu mengenali situasi gawat darurat dan memberikan pertolongan dengan tepat, cepat, dan terukur.
Selain pelatihan medis dasar, peserta juga mendapatkan pelajaran Tali Temali dan Simpul yang disampaikan oleh Kakak Mohammad Patiran, serta teknik Ascending dan Descending atau metode evakuasi vertikal yang diajarkan oleh Kakak Hasan Iha. Semua materi tersebut merupakan bagian dari penguatan kapasitas kesiapsiagaan bencana dan penyelamatan lapangan.
“Melalui pelatihan ini, kami berharap adik-adik Pramuka dapat mengenali dan menanggapi situasi darurat secara cepat dan benar. Keterampilan ini sangat penting, terutama di daerah seperti Fakfak yang memiliki tantangan geografis tersendiri,” ujar salah satu instruktur dari Basarnas Fakfak.
Kegiatan Persami ini tidak hanya memberikan manfaat dalam hal peningkatan kapasitas teknis, tetapi juga menanamkan nilai kedisiplinan, kerja sama, dan kepedulian sosial kepada peserta. Selain itu, kegiatan ini juga mencerminkan komitmen Basarnas Fakfak untuk terus mendukung program-program pembinaan generasi muda, khususnya dalam bidang keselamatan dan penyelamatan.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan akan muncul kader-kader muda yang siap menjadi relawan tangguh di bidang kemanusiaan, sekaligus memperkuat sinergi antara lembaga pemerintah dan organisasi kepemudaan dalam membangun ketangguhan masyarakat terhadap bencana dan keadaan darurat. (Risman)