
FAKFAK, PinFunPapua.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Fakfak menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Fakfak, Senin (4/8/2025). Ketua MUI Fakfak, Mohammadon Daeng Husein, menilai FGD bertema “Penguatan Deteksi Dini Konflik Sosial Berdimensi Keagamaan” tersebut sangat penting sebagai langkah antisipatif dalam mencegah potensi konflik, khususnya di kalangan internal umat Islam.
Dalam pernyataannya usai mengikuti FGD di lantai dua Kantor Kemenag Fakfak, Mohammadon menyoroti bahwa perbedaan pendapat dalam Islam merupakan keniscayaan yang harus disikapi dengan bijak.
“Kegiatan ini penting untuk mencegah terjadinya konflik, terutama antar sesama umat Islam. Kita tahu, ada banyak organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dan aliran pemahaman dalam Islam. Perbedaan pendapat pasti ada, dan justru itulah yang perlu dikelola dengan baik,” ujar Mohammadon.
Ia menekankan bahwa salah satu pemicu konflik internal yang perlu diwaspadai adalah penyebaran kajian agama yang tidak merujuk pada sumber ajaran Islam yang sahih, yakni Al-Qur’an dan hadits. Oleh karena itu, ia mengimbau kepada generasi muda untuk mempelajari Islam melalui lembaga pendidikan resmi yang terakreditasi dan diakui pemerintah.
“Kita tidak boleh merasa aliran kita paling benar dan menganggap aliran orang lain salah. Nabi Muhammad SAW sendiri menyampaikan bahwa perbedaan pendapat itu adalah rahmat. Kekuatan umat Islam justru terletak pada cara menyikapi perbedaan dengan bijak,” imbuhnya.
Lebih jauh, ia mengapresiasi peran aktif Kemenag dalam merespons potensi konflik berbasis keagamaan melalui kegiatan yang bersifat edukatif dan dialogis. Menurutnya, forum seperti FGD menjadi media penting untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat sekaligus membina umat agar tetap berada di jalan akidah yang lurus dan tidak mudah terpengaruh oleh paham menyimpang.
Mohammadon juga menyatakan komitmen MUI Fakfak untuk terus bersinergi dengan Kemenag dan lembaga-lembaga keagamaan lainnya dalam menjaga harmoni umat dan menumbuhkan kesadaran kolektif atas pentingnya deteksi dini konflik keagamaan.
“Kami mendorong agar kegiatan semacam ini tidak berhenti di satu momen saja, tetapi terus dilakukan secara berkala di berbagai wilayah di Fakfak,” tandasnya. (Risman)