
MANOKWARI, PinFunPapua.com — Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Provinsi Papua Barat memulai latihan perdana di lapangan upacara Kantor Gubernur Papua Barat, Senin (4/8/2025). Latihan ini merupakan bagian dari persiapan menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang.
Sebanyak 38 anggota Paskibraka Provinsi Papua Barat telah dipersiapkan. Dari jumlah tersebut, dua orang akan mewakili Papua Barat di tingkat nasional, sedangkan 36 lainnya akan bertugas mengibarkan bendera dalam upacara peringatan di tingkat provinsi.
Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Papua Barat, Jacobis Ayomi, mengungkapkan bahwa kesiapan para anggota Paskibraka saat ini telah mencapai sekitar 65 persen.
“Dari hari pertama mereka latihan hingga latihan perdana di lapangan yang menjadi lokasi upacara, kesiapan mereka sudah sangat terlihat. Para pelajar ini menunjukkan semangat tinggi,” ujarnya.
Jacobis menjelaskan, latihan perdana ini juga melibatkan Pasukan 45, yakni pasukan pengawal bendera yang terdiri atas personel TNI AD dan Brimob Polda Papua Barat. Latihan gabungan tersebut bertujuan untuk menyesuaikan formasi dan penguasaan lapangan oleh seluruh unsur pasukan yang terlibat dalam upacara.
“Mereka akan terus melaksanakan latihan bersama mulai hari ini hingga hari puncak 17 Agustus mendatang,” tambahnya.
Lebih lanjut, Jacobis menyampaikan bahwa para pelajar yang tergabung dalam Paskibraka akan memperoleh sertifikat resmi. Sertifikat ini dapat digunakan sebagai rujukan atau nilai tambah saat mendaftar ke institusi seperti TNI, Polri, maupun lembaga lainnya.
“Ini adalah bentuk apresiasi dan pengakuan terhadap dedikasi mereka. Sertifikat Paskibraka sangat bermanfaat untuk masa depan para pelajar ini,” tegasnya.
Ia juga menyinggung soal keikutsertaan Orang Asli Papua (OAP) dalam formasi Paskibraka ke depan. Menurutnya, pemerintah akan memberikan prioritas kepada OAP untuk terlibat dalam pasukan pengibar bendera. Namun, realisasi hal tersebut masih terkendala oleh kuota dan standar seleksi yang belum sepenuhnya terpenuhi.
“Kami berkomitmen agar lebih banyak anak-anak asli Papua menjadi bagian dari Paskibraka. Tapi tentu tetap mengacu pada standar seleksi nasional,” pungkas Jacobis.
Latihan Paskibraka ini menjadi bagian penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, disiplin, serta semangat nasionalisme bagi para pelajar di Papua Barat.(Janu)