
Kedua siswa tersebut mengenakan jas rapi layaknya pejabat, namun kepalanya tertutup topeng tikus berwarna hitam. Mereka membawa koper dengan tulisan “Korupsi Rp300 Triliun, Vonis 6,5 Tahun Penjara”, menggambarkan ironi praktik hukum dan ketidakadilan dalam pemberantasan korupsi (FOTO:RISMAN BAUW)
FAKFAK, PinFunPapua.com – Suasana peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Kabupaten Fakfak berlangsung meriah dengan digelarnya karnaval budaya, Selasa (19/8/2025). Namun, di antara berbagai atraksi, penampilan dua siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Tahfidzul Qur’an Muhammadiyah Fakfak menjadi sorotan utama karena menampilkan kritik sosial dengan kostum “tikus koruptor”.
Kedua siswa tersebut mengenakan jas rapi layaknya pejabat, namun kepalanya tertutup topeng tikus berwarna hitam. Mereka membawa koper dengan tulisan “Korupsi Rp300 Triliun, Vonis 6,5 Tahun Penjara”, menggambarkan ironi praktik hukum dan ketidakadilan dalam pemberantasan korupsi . Aksi teatrikal itu memancing tawa sekaligus keprihatinan warga yang menyaksikan jalannya karnaval.
“Ini sebagai bentuk protes atau kritik sosial kami kepada negara bahwa hukum tak boleh tumpul ke atas tetapi juga harus tajam,” ujar salah seorang warga, Andrian, saat ditemui di lokasi.
Menurutnya, perayaan kemerdekaan tidak hanya dimaknai dengan pesta rakyat, melainkan juga sebagai ruang untuk menyampaikan pesan moral atas persoalan bangsa. Salah satunya adalah masalah korupsi yang dinilai masih menjadi penyakit kronis di negeri ini.
Kepala MTs Tahfidzul Qur’an Muhammadiyah Fakfak, Nasrun Kiliwouw, membenarkan bahwa aksi tersebut merupakan inisiatif yang didukung pihak sekolah sebagai media edukasi dan kritik sosial. Ia menekankan bahwa pesan utama dari penampilan siswanya adalah mengingatkan masyarakat akan bahaya korupsi dan pentingnya penegakan hukum yang adil.
“Kami ingin memberikan pesan bahwa korupsi adalah musuh bersama, dan penegakan hukum tidak boleh tebang pilih. Momentum peringatan kemerdekaan harus menjadi pengingat bahwa bangsa ini merdeka bukan untuk dikuasai oleh praktik korupsi,” jelas Nasrun.
Ia berharap aksi simbolik itu mampu membuka mata semua pihak, baik masyarakat maupun aparat penegak hukum, untuk bersama-sama memberantas korupsi demi masa depan Indonesia yang lebih bersih.
Penampilan unik dua siswa MTs tersebut menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan warga Fakfak. Banyak yang mengapresiasi keberanian generasi muda menyuarakan kritik melalui kreativitas, sehingga karnaval HUT RI ke-80 tidak hanya bernilai hiburan, tetapi juga membawa pesan moral yang kuat. (Risman)