
MANOKWARI, PinFunPapua.com – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua Barat, Irjen Pol. Johnny Eddizon Isir, S.I.K., M.T.C.P., menggelar tatap muka dan silaturahmi bersama tokoh agama Kristen serta para gembala gereja se-Papua Barat di Hotel Aston Niu Manokwari, Sabtu (30/8/2025). Pertemuan ini mengusung tema “Bersinergi Mewujudkan Astacita untuk Pembangunan Nasional dan Kemajuan Papua Barat Guna Menciptakan Harkamtibmas”.
Kegiatan tersebut dipimpin langsung Kapolda dengan penanggung jawab Dirbinmas Polda Papua Barat, Kombes Pol. Hari S. Sembiring, S.I.K. Dalam suasana penuh kekeluargaan, Kapolda menyampaikan apresiasi kepada para pemimpin gereja yang selama ini aktif membina umat serta mendukung tugas kepolisian menjaga persatuan dan kerukunan masyarakat.
“Peran tokoh agama dan gembala gereja sangat strategis. Gereja memiliki pengaruh besar dalam memberikan kesejukan, kedamaian, serta pesan moral kepada jemaat dan masyarakat. Polri tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dari para pemuka agama,” ujar Kapolda.
Dalam kesempatan itu, Kapolda juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas sejumlah dinamika yang sempat terjadi di tingkat nasional maupun daerah, yang dinilai mengganggu rasa aman. Ia menegaskan, setiap anggota Polri yang terlibat dalam insiden sudah diproses sesuai aturan.
“Seperti insiden yang menimpa salah satu pengemudi ojek daring di Jakarta, anggota yang terlibat sudah diproses. Kami berharap masyarakat bijak menyikapi informasi yang beredar agar tidak mudah terprovokasi,” tegasnya.
Kapolda juga menyinggung beberapa peristiwa yang menyita perhatian publik di Papua Barat, di antaranya aksi unjuk rasa pencari kerja di Teluk Bintuni dan dinamika di Manokwari pascainsiden di Sorong. Ia memastikan, semua kejadian telah ditangani dengan baik serta menjadi bahan evaluasi bagi institusi Polri.
Menurutnya, komunikasi yang efektif dan kerja sama dengan para tokoh agama menjadi kunci dalam mencegah konflik sosial, intoleransi, maupun penyebaran paham yang dapat memecah belah masyarakat.
“Proses komunikasi yang baik adalah kunci. Dengan dukungan gereja, situasi kamtibmas bisa tetap terjaga sehingga program pembangunan dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya.
Pertemuan tersebut juga diwarnai diskusi dan penyampaian masukan dari para tokoh agama. Mereka sepakat untuk terus memperkuat sinergi bersama Polri dalam menjaga kedamaian, memperkuat toleransi, serta mencegah potensi konflik sosial di tengah masyarakat Papua Barat. (red/rls)