
FAKFAK, PinFunPapua.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Fakfak menggelar kegiatan Penguatan Kelembagaan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemilu dan Pemilihan Tahun 2024, Kamis (2/10/2025). Kegiatan ini menghadirkan lima narasumber dan bertujuan memperkuat lembaga pengawas pemilu sekaligus merefleksikan perjalanan demokrasi di Fakfak.
Ketua Bawaslu Fakfak, Arifin Takamokan, dalam sambutannya menegaskan bahwa evaluasi bukan sekadar menilai proses yang telah berlalu, tetapi juga menjadi sarana untuk mempersiapkan langkah ke depan dalam menghadapi tantangan demokrasi yang semakin kompleks.
“Tiga hal penting yang harus kita renungkan bersama adalah apa yang sudah kita lakukan, apa yang sedang kita lakukan, dan apa yang akan kita lakukan ke depan,” ujarnya.
Arifin mengingatkan bahwa Fakfak pernah menjadi sorotan akibat praktik politik uang pada pemilu sebelumnya. Namun, ia mengapresiasi pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024 yang dinilai lebih baik, aman, dan damai, meski tetap diwarnai dinamika politik.
“Meski sempat terjadi sengketa hingga ke Mahkamah Konstitusi, semuanya bisa diselesaikan secara demokratis dan sesuai aturan hukum yang berlaku,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa dalam evaluasi internal, Bawaslu Fakfak berhasil menangani sejumlah laporan dan temuan selama Pemilu dan Pilkada dengan mekanisme hukum yang tepat. Meski demikian, tantangan ke depan dinilai semakin berat, terutama dengan adanya perubahan regulasi serta pemisahan jadwal antara Pemilu nasional dan Pilkada daerah.
“Kini Bawaslu tidak lagi hanya sebatas memberikan rekomendasi, tetapi juga dapat menghasilkan putusan. Hal ini menuntut peningkatan kapasitas dan integritas lembaga,” tegasnya.
Selain penguatan kelembagaan, Arifin juga menekankan pentingnya partisipasi aktif semua elemen masyarakat, mulai dari partai politik, tokoh adat, pemuda, perempuan, hingga komunitas masyarakat dalam menjaga jalannya demokrasi. Menurutnya, keterlibatan publik merupakan kunci terwujudnya pemilu yang sehat dan transparan.
“Demokrasi tidak mungkin berjalan tanpa keterlibatan masyarakat. Kekuatan kita justru ada pada kebersamaan dalam membangun pemilu yang bersih dan adil,” tambahnya.
Ia berharap kegiatan evaluasi ini tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga mampu memberikan kontribusi bagi perumusan kebijakan pemilu di tingkat provinsi maupun nasional.
“Semoga hasil dari kegiatan ini bisa menjadi rekomendasi yang konstruktif, bukan hanya untuk Fakfak, tetapi juga untuk perbaikan sistem pemilu di masa depan,” pungkasnya. (Risman)