
MERAUKE, PinFunPapua.com – Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi bagi petani di Kabupaten Merauke. Langkah ini menjadi bagian dari dukungan terhadap Program Strategis Nasional (PSN) Food Estate Merauke yang menargetkan pembukaan lahan pertanian hingga 1 juta hektar, sesuai Asta Cita Presiden dalam mewujudkan ketahanan sekaligus swasembada pangan di Indonesia timur.
Sejak dimulai pada 2024, program Food Estate Merauke dilaksanakan secara menyeluruh, mulai dari pembukaan lahan, pengolahan tanah, hingga produksi hasil pertanian. Ratusan alat dan mesin pertanian didatangkan untuk menunjang kegiatan ini. Agar operasional traktor dan mesin pertanian berjalan lancar, Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku menyalurkan BBM bersubsidi dengan harga terjangkau bagi petani, bekerja sama dengan Dinas Pertanian.
Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Awan Raharjo, menjelaskan bahwa mekanisme distribusi BBM dilakukan secara tepat sasaran melalui data rekomendasi dan barcode Xstar yang diterbitkan Dinas Pertanian.
“Supaya BBM bersubsidi ini benar-benar membantu masyarakat, khususnya petani, kami menggunakan data rekomendasi dan barcode Xstar. Melalui barcode tersebut, kami bisa lebih cepat memastikan petani mana saja yang membutuhkan BBM bersubsidi untuk mendukung Food Estate Merauke,” terang Awan, Rabu (1/10/2025).
Pertamina juga telah menyiapkan 10 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk melayani petani pengguna barcode Xstar. Fasilitas ini ditargetkan mendukung penggarapan tahap awal seluas 60 ribu hektar lahan pertanian. Seiring percepatan pengolahan lahan, pemerintah menargetkan tambahan 5–6 ribu hektar. Untuk mengimbangi kebutuhan tersebut, Pertamina sedang mengkaji penambahan tiga SPBU lagi khusus bagi petani.
“Kami diberi amanah menyalurkan BBM bersubsidi yang terjangkau agar petani lebih mudah menggarap lahan demi mewujudkan swasembada pangan. Dengan adanya SPBU khusus serta dukungan Dinas Pertanian, kami harap tidak ada lagi kendala penyaluran BBM bagi alat pertanian di Merauke,” tegas Awan.
Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari sekaligus penanggung jawab program swasembada pangan di Papua Selatan, Dr. Oeng Anwarudin, menambahkan bahwa penggunaan aplikasi Xstar yang dikembangkan BPH Migas memberikan kepastian serta transparansi dalam distribusi BBM bersubsidi.
“Pelayanan kini sudah berbasis aplikasi. Surat rekomendasi yang diterbitkan Dinas Pertanian telah dilengkapi barcode. Saat dipindai di SPBU, sistem langsung memverifikasi kuota yang bisa dibeli petani, lalu langsung dilayani. Dengan begitu, selain harga BBM tetap terjangkau, kuota juga bisa dijaga transparan,” jelas Oeng.
Dengan sistem tersebut, pemerintah bersama Pertamina memastikan bahwa penyaluran BBM bersubsidi benar-benar tepat sasaran bagi para petani. Program ini diharapkan menjadi pilar utama bagi keberhasilan Food Estate Merauke, sekaligus langkah penting mewujudkan swasembada pangan nasional. (red/rls)