
MANOKWARI, PinFunPapua.com – Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI sekaligus Ketua STIH Manokwari, Dr. Filep Wamafma, mengkritisi rendahnya inovasi dan pemetaan (mapping) terhadap perkembangan teknologi pendidikan di Papua Barat. Ia menilai, minimnya inovasi menjadi penghambat utama peningkatan kualitas sumber daya manusia di Tanah Papua.
“Kita di Papua Barat masih kurang dalam hal inovasi dan kreasi. Kita belum mampu menciptakan gagasan baru untuk menjawab tantangan anak-anak muda di era global dan teknologi modern ini,” ujarnya.
Filep menilai masih banyak kebijakan pendidikan yang berfokus pada bantuan material tanpa memperhatikan kualitas literasi digital dan kreativitas peserta didik. Ia menegaskan bahwa pendidikan harus dipandang secara komprehensif.
“Kita bicara pendidikan bukan hanya soal uang sekolah gratis atau bantuan. Pendidikan itu satu kesatuan sistem—ada lingkungan, sarana, kurikulum, dan guru. Kalau salah satu lemah, hasilnya juga tidak maksimal,” katanya.
Menurutnya, Papua Barat belum memiliki sekolah yang unggul baik secara akademik maupun inovasi. Ia mencontohkan kondisi perpustakaan yang tidak layak dijadikan pusat literasi modern.
“Bagaimana anak-anak mau minat baca kalau perpustakaan provinsi saja masih sewa ruko. Tidak ada iklim membaca yang mendukung,” tegasnya.
Sebagai senator Papua Barat, Filep menyatakan akan terus mendorong transformasi pendidikan menuju arah yang lebih modern dan inovatif.
“Kita harus menata ulang pendidikan kita dengan sistem dan formulasi yang benar. Tidak bisa setengah-setengah,” tutupnya.(red)