
FAKFAK, PinFunPapua.com — Komandan Korem 182/Jazira Onim (JO), Kolonel Inf. Irwan Budiana, S.E., M.M., M.Han., meninjau secara langsung lokasi pembangunan Markas Komando (Mako) Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan (Yonif TP) 808 di Kampung Warisa Mulya, SP2, Distrik Tomage, Kabupaten Fakfak, Rabu (26/5/2025).
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka memastikan kesiapan lahan dan rencana pembangunan satuan baru TNI AD yang dirancang untuk mendukung ketahanan wilayah dan pemberdayaan masyarakat di daerah tertinggal.
Dalam keterangannya, Kolonel Irwan menyampaikan bahwa pembentukan Yonif TP 808 merupakan bagian dari strategi TNI AD untuk membangun pendekatan pertahanan yang berbasis kesejahteraan. Yonif ini akan dilengkapi dengan kompi-kompi fungsional seperti Kompi Pertanian, Kompi Peternakan, Kompi Perikanan, dan Kompi Kesehatan.
“Yonif TP 808 tidak hanya menjadi kekuatan pertahanan, tetapi juga akan bertindak sebagai motor penggerak pembangunan masyarakat. Ini adalah implementasi nyata konsep pembinaan teritorial modern berbasis kebutuhan rakyat,” ujar Danrem.
Ia menambahkan, satuan ini dibentuk untuk merespons langsung tantangan-tantangan yang dihadapi masyarakat, terutama di wilayah yang memiliki kerawanan tinggi terhadap bencana alam seperti kebakaran hutan dan tanah longsor, serta potensi konflik sosial. Selain itu, wilayah Distrik Tomage dan sekitarnya juga termasuk dalam kategori daerah tertinggal yang memerlukan perhatian khusus dari semua pihak.
Danrem menjelaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Fakfak, melalui koordinasi dengan Bupati Samaun Dahlan, telah menyiapkan lahan seluas 50 hektare untuk pembangunan markas Yonif TP 808. Proses penempatan personel tahap pertama direncanakan berlangsung pada Juli 2025, dengan melibatkan sekitar 500 prajurit.
“Kehadiran Yonif TP 808 diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan, mempercepat penanganan bencana, dan menggerakkan roda pembangunan di kawasan selatan Papua Barat, khususnya Fakfak dan sekitarnya,” jelas Kolonel Irwan.
Pembangunan Mako ini sekaligus merupakan bentuk dukungan TNI AD terhadap program ketahanan nasional yang berbasis desa dan kawasan terpencil. Dengan kehadiran satuan teritorial pembangunan ini, diharapkan masyarakat sekitar dapat merasakan dampak nyata dari kehadiran TNI, tidak hanya dalam aspek keamanan tetapi juga dalam peningkatan kesejahteraan. (Risman)