
AMBON, PinFunPapua.com – Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Maluku menuai kritik tajam dari para kader dan pegiat organisasi kemahasiswaan atas dinilai gagalnya pelaksanaan program kerja selama masa kepemimpinan Abubakar Maku. Hingga menjelang akhir masa jabatan, pengurus DPD IMM Maluku belum menunjukkan progres yang berarti dan belum juga melaksanakan Musyawarah Daerah (Musyda), yang sejatinya merupakan agenda penting dalam proses regenerasi organisasi.
Sejak dilantik, pengurus DPD IMM Maluku dianggap tidak mampu merealisasikan agenda-agenda strategis yang telah dirumuskan dalam rapat kerja. Program-program kaderisasi, advokasi, hingga konsolidasi organisasi dinilai stagnan dan tidak terarah, sehingga menimbulkan kekecewaan mendalam dari para kader di daerah.
“Kami menilai DPD IMM Maluku di bawah kepemimpinan Abubakar Maku tidak menunjukkan komitmen terhadap amanah organisasi. Tidak ada realisasi program kerja yang berarti, dan ini sangat mencoreng semangat gerakan IMM di Maluku,” tegas Umar Lewen, salah satu kader aktif IMM Maluku, dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (28/5).
Menurut Umar Lewen, kegagalan terbesar DPD IMM Maluku saat ini adalah tidak segera menyelenggarakan Musyda sebagai forum permusyawaratan tertinggi tingkat daerah. Musyda tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga berfungsi sebagai wadah pertanggungjawaban kepemimpinan sekaligus forum pemilihan ketua umum baru sebagai bagian dari mekanisme regenerasi.
“DPD IMM seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga marwah kaderisasi. Tetapi apa yang terjadi sekarang sangat disayangkan. Kami mendesak DPP IMM untuk segera memanggil Abubakar Maku dan melakukan evaluasi total terhadap kinerjanya. Jangan biarkan IMM Maluku terjebak dalam stagnasi,” lanjutnya.
Desakan dari para kader semakin kuat seiring meningkatnya kekhawatiran bahwa organisasi akan kehilangan momentum dalam membangun semangat gerakan dan regenerasi kepemimpinan. Ketidakjelasan arah organisasi dan ketidaktegasan pengurus dinilai sebagai ancaman serius terhadap eksistensi IMM di wilayah Maluku.
Oleh karena itu, para kader meminta agar Ketua Umum DPP IMM segera mengambil langkah tegas dan menyelamatkan marwah organisasi. DPD IMM Maluku diharapkan segera menyelenggarakan Musyda guna menjaga kesinambungan kaderisasi, mengembalikan semangat perjuangan, serta memulihkan integritas dan tertib struktural dalam tubuh organisasi.
“IMM adalah ruang perjuangan yang tidak boleh diisi dengan kelalaian dan ketidaktertiban. Kita butuh pemimpin yang responsif, akuntabel, dan mampu membangkitkan kembali semangat kader di daerah,” pungkas Umar Lewen. (Risman/rls)