MANOKWARI, PinFunPapua.com – Kepala SMA Taruna Kasuari Nusantara Papua Barat, Brigjen TNI Yusuf Ragainaga, menegaskan bahwa sekolah yang dipimpinnya berkomitmen menjaga predikat sebagai sekolah unggulan. Hal ini ditegaskannya saat menghadiri rapat dengar pendapat bersama DPRPB, Rabu (28/5/2025).
Yusuf menyampaikan, proses seleksi calon siswa dilakukan secara ketat, terdiri dari tes di daerah (kabupaten) dan tes pusat yang mencakup psikotes dan tes jasmani. “Semua tahapan ini penting untuk memastikan kualitas siswa. Kami juga menggunakan modul seleksi yang diadaptasi dari SMA Taruna Magelang, namun disesuaikan dengan konteks lokal,” paparnya.
Dalam pelaksanaan tes, Yusuf mengaku telah memberi kesempatan bagi calon siswa yang tidak lulus untuk dites ulang. Namun, hasilnya tetap menunjukkan banyak yang belum memenuhi standar minimal, bahkan tidak bisa baca tulis. “Kalau tidak bisa membaca dan menulis, bagaimana mereka bisa mengikuti pendidikan dengan pola asrama dan disiplin tinggi?” ujarnya.
Ia juga menyinggung kondisi asrama yang sudah sangat penuh. “Satu kamar idealnya diisi empat orang, tapi kini kami maksimalkan menjadi delapan. Ini tidak manusiawi jika terus dipaksakan,” tegasnya.
Yusuf menyebut banyaknya peminat didorong oleh sistem pembelajaran berasrama dan tanpa biaya. Namun, karena keterbatasan daya tampung dan tuntutan kualitas, seleksi tetap diberlakukan secara objektif.
Di akhir pernyataannya, Yusuf menekankan bahwa tujuan sekolah ini adalah membina anak-anak OAP agar mampu bersaing secara nasional. “Kami ingin sekolah ini meluluskan generasi yang mampu tembus Akmil, Akpol, dan institusi tinggi lainnya. Karena itu, kami harus jaga kualitas, baik akademik, disiplin, hingga kondisi asrama,” pungkasnya. (red/rls)
