
WAMENA, PinFunPapua.com – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Wamena secara resmi membuka dua agenda besar organisasi, yakni Masa Perkenalan dan Penerimaan Anggota Baru (MAPPER) VI serta Musyawarah Komisariat (MUSKOM) I tahun 2025. Kegiatan tersebut ditandai dengan ibadah pembukaan yang berlangsung khidmat di Gereja GPI AGAPE Wamena, Sabtu (6/9/2025).
Ibadah dipimpin oleh Pdt. Dedikson Patras, S.Th. Ratusan peserta hadir dari berbagai elemen, mulai dari kader dan senior GMKI, perwakilan KNPI Provinsi Papua Pegunungan serta KNPI Kabupaten Jayawijaya, organisasi kepemudaan (OKP/Cipayung), hingga perwakilan sembilan perguruan tinggi di Jayawijaya. Kehadiran yang begitu beragam ini menegaskan bahwa GMKI tetap menjadi magnet bagi kalangan muda Kristen yang ingin mengasah diri dalam pelayanan, kepemimpinan, serta pengabdian bagi masyarakat
Ketua Cabang GMKI Wamena, Maclhon Wandikbo, dalam pidato sambutannya menegaskan bahwa MAPPER dan MUSKOM bukan sekadar acara rutin, melainkan wadah pembentukan karakter kader GMKI agar semakin tangguh di tengah derasnya arus perubahan zaman.
“GMKI tidak boleh kehilangan arah. Kita harus membentuk kader yang peka terhadap zaman, namun tetap teguh dalam iman,” tegas Maclhon.
Ia menambahkan, “Kita adalah organisasi yang lahir dari gereja, perguruan tinggi, dan masyarakat. Maka dari itu, pelayanan dan kepemimpinan yang melayani (servant leadership) harus menjadi dasar gerakan kita.”
Pernyataan tersebut sekaligus menjadi pengingat bahwa di tengah kemajuan teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI), GMKI harus mampu menyesuaikan diri tanpa meninggalkan identitas serta nilai-nilai yang telah menjadi fondasi perjuangan organisasi.
Suasana kebersamaan semakin lengkap dengan hadirnya sejumlah senior dan tokoh pemuda. Bung Eddy Way, S.Sos., MM, salah satu senior GMKI, menyampaikan pesan agar kader muda tetap setia pada nilai organisasi.
“Pemimpin yang baik lahir dari proses. Ia harus menunjukkan integritas dan bukti nyata kerja, bukan sekadar wacana,” katanya.
Eddy juga mengingatkan bahwa GMKI tidak hanya berperan dalam kegiatan rohani, tetapi juga wajib menjaga nilai-nilai kebangsaan di tengah dinamika sosial masyarakat.
Sementara itu, Sekretaris Carateker DPD KNPI Provinsi Papua Pegunungan, Kakanda Kalvin Penggu, ST, memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini. Menurutnya, GMKI merupakan wadah strategis untuk mencetak kader potensial yang kritis, visioner, serta siap diterjunkan ke berbagai sektor pembangunan di Papua Pegunungan.
“Kami menekankan pentingnya komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi lintas elemen kepemudaan. GMKI memiliki peran besar dalam menghubungkan semua potensi tersebut,” ungkap Kalvin.
Dari sisi lokal, Ketua DPD KNPI Kabupaten Jayawijaya, Kakanda Unas Ginia Tabuni, ST, menekankan bahwa GMKI harus menjadi garda terdepan dalam menjaga kebebasan beragama, khususnya bagi umat Kristen yang menghadapi beragam tantangan di daerah
Dalam laporan panitia, Ketua MAPPER VI & MUSKOM I, Bing Desina Tabuni, menyampaikan rasa syukur kepada seluruh pihak yang telah membantu suksesnya kegiatan. Ia juga membawa kabar menggembirakan: jumlah anggota baru tahun ini mencapai angka tertinggi dalam sejarah GMKI Wamena.
“Tahun ini, jumlah peserta MAPPER mencapai 318 anggota, terbanyak sepanjang sejarah GMKI Wamena. Mereka berasal dari tiga komisariat aktif di sembilan perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Jayawijaya,” jelasnya.
Rekor tersebut menunjukkan bahwa GMKI Wamena semakin dipercaya oleh generasi muda Kristen sebagai wadah pengembangan diri. Dengan jumlah anggota baru yang besar, organisasi ini memiliki modal kuat untuk terus mengembangkan pelayanan dan perjuangan sesuai medan layan: gereja, perguruan tinggi, dan masyarakat.
Rangkaian kegiatan MAPPER VI dan MUSKOM I dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, yakni 6, 9, dan 10 September 2025. Selain ibadah dan sidang-sidang organisasi, para peserta akan mengikuti sesi pembinaan yang memadukan spiritualitas, intelektualitas, serta pembentukan karakter.
Melalui agenda ini, GMKI Wamena menegaskan komitmennya mencetak kader-kader muda yang siap melayani, memimpin, dan berkontribusi nyata. Kehadiran ratusan peserta dengan semangat baru diharapkan menjadi energi segar bagi organisasi untuk menjawab berbagai tantangan di tengah perubahan zaman. ( Risman )