
MANOKWARI, PinFunPapua.com – Rumah Sakit Provinsi Papua Barat terus berupaya meningkatkan layanan cuci darah atau hemodialisis yang saat ini telah berjalan dengan empat mesin. Direktur RS Provinsi Papua Barat, dr. Arnoldus Tiniap, menyebutkan bahwa layanan ini masih tergolong langka di Tanah Papua.
“Di wilayah Papua, baru sekitar lima rumah sakit yang sudah membuka layanan cuci darah. Karena itu, keberadaan fasilitas ini sangat berarti bagi masyarakat Papua Barat,” jelasnya.
Sebelum adanya layanan ini, pasien gagal ginjal dari Manokwari harus dirujuk ke luar daerah untuk menjalani terapi. Banyak dari mereka akhirnya menetap di kota lain seperti Makassar, Manado, atau Medan karena tidak dapat kembali dirawat di Manokwari akibat belum tersedianya alat cuci darah.
“Kini masyarakat tidak perlu lagi ke luar Papua Barat. Kami sudah bisa melayani cuci darah secara mandiri di daerah sendiri. Ini menjadi tonggak penting bagi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Papua Barat,” ujar dr. Arnoldus.
Ia menambahkan, ke depan pihaknya menargetkan untuk menambah mesin baru, dengan kapasitas ruangan untuk 10 mesin yang memadai, rumah sakit optimis dapat melayani hingga ratusan pasien setiap minggunya.
“Jika jumlah mesin bertambah dan tenaga medis juga meningkat, pelayanan bisa dilakukan hingga malam hari. Saat ini kami baru bisa melayani sampai sore karena keterbatasan jumlah perawat dan waktu kerja,” terangnya.
Selain itu, dr. Arnoldus juga menyoroti tingginya angka kasus gagal ginjal di Papua Barat, termasuk pada usia muda. Ia berharap, dengan bertambahnya fasilitas dan tenaga medis, lebih banyak pasien dapat tertolong melalui layanan hemodialisis di rumah sakit provinsi tersebut. (red)