
MANOKWARI, PinFunPapua.com – Menjelang peringatan 27 tahun peristiwa Biak Berdarah yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu, 6 Juli 2025, sejumlah pihak di Kabupaten Manokwari mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban wilayah. Seruan tersebut muncul menyusul beredarnya undangan dari Solidaritas Rakyat West Papua yang mengajak masyarakat mengikuti kegiatan doa, renungan bersama, penyalaan lilin, dan refleksi sejarah di Taman Depan Gereja Manuosi, Kelurahan Wirsi, Manokwari.
Mahasiswa Pegunungan, Melki Tabuni, menegaskan pentingnya peran tokoh adat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, serta koordinator mahasiswa dalam mengawal situasi keamanan menjelang momentum bersejarah tersebut. Ia menilai langkah kolaboratif antar-elemen masyarakat sangat dibutuhkan guna mengantisipasi potensi gangguan ketertiban akibat isu historis yang masih sensitif.
“Kami mengajak seluruh tokoh masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban agar Manokwari tetap kondusif. Jangan sampai masyarakat terpecah karena adanya ajakan dari pihak tertentu yang berpotensi mengganggu stabilitas daerah,” ujar Melki Tabuni di Manokwari, Selasa (1/7/2025).
Peringatan Biak Berdarah kerap menjadi momentum reflektif bagi masyarakat Papua, namun di sisi lain juga sering disertai dengan potensi gesekan sosial akibat perbedaan pandangan politik dan sejarah. Oleh karena itu, keterlibatan para tokoh masyarakat dinilai sangat penting sebagai penyejuk dan penengah agar kegiatan peringatan dapat berlangsung dengan aman dan tertib.
Sebagai ibu kota Provinsi Papua Barat, Manokwari memiliki posisi strategis dari sisi pemerintahan, pendidikan, dan perekonomian. Stabilitas keamanan yang terjaga dinilai menjadi kunci utama agar seluruh aktivitas masyarakat tetap berjalan normal tanpa hambatan.
Melki juga menegaskan bahwa menjaga stabilitas daerah bukan hanya menjadi tanggung jawab aparat keamanan, tetapi memerlukan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Kesadaran bersama untuk menjaga perdamaian diharapkan dapat menjadikan peringatan Biak Berdarah sebagai ruang refleksi sejarah yang bermakna, tanpa menimbulkan perpecahan sosial di tengah masyarakat. (red)