
Direktur Eksekutif Yayasan Kaizen Collaborative Impact, Ismita Saputri (FOTO:Aufrida Hariyoso)
MANOKWARI, PinFunPapua.com – Direktur Eksekutif Yayasan Kaizen Collaborative Impact, Ismita Saputri, menegaskan pentingnya literasi dan etika digital di kalangan siswa Papua Barat. Pernyataan itu disampaikan saat ditemui sejumlah wartawan usai kegiatan AI Ready ASEAN yang digelar bersama STIH Manokwari di Distrik Prafi.
Ismita menjelaskan bahwa meskipun sebagian besar siswa SMA/SMK di Manokwari telah mahir menggunakan perangkat digital dan media sosial, masih banyak yang belum memahami aspek etika dan keamanan digital (digital safety).
“Secara keterampilan, mereka sudah mampu mengoperasikan perangkat digital. Namun, masalahnya terletak pada etika digital dan keamanan dalam bermedia sosial,” ujarnya.
Dalam sesi tanya jawab seminar, banyak peserta menanyakan tentang penyebaran berita hoaks. Ismita menilai hal itu menunjukkan kepedulian generasi muda terhadap literasi digital.
“Berita hoaks menyebar 20 kali lebih cepat dibandingkan klarifikasinya. Itulah sebabnya masyarakat kita mudah terpapar. Karena itu, jangan asal membagikan informasi tanpa memahami isinya,” jelasnya.
Ia berharap program AI Ready ASEAN dapat mendorong masyarakat Papua Barat lebih cerdas dan produktif dalam memanfaatkan teknologi, termasuk mendukung pelaku usaha kecil menengah (UMKM).
“Ke depan, kami akan memperluas program ke bidang produktivitas usaha berbasis teknologi. Tujuannya agar masyarakat Papua tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pencipta dalam ruang digital,” ungkapnya.
Ratusan peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut berasal dari sembilan SMA dan SMK di dataran Warmare, Masni, dan Prafi, antara lain SMA Negeri 1 Warmare, SMK Negeri 5 Masni, SMKN 6 Masni, SMKN 4 Prafi, MAN Manokwari, SMA Negeri 1 Masni, SMA Negeri 1 Prafi, SMTKN Pelita Sembab, dan SMA YPK Sion.(red)