WONDAMA, PinFunPapua.com — Wakil Ketua II Panitia Perayaan Satu Abad Nubuatan Pendeta Isak Samuel Kijne, Ir. Hendrik S. Mambor, mengimbau seluruh tamu dan peserta yang hadir agar menjaga ketertiban selama rangkaian acara berlangsung. Ia menegaskan bahwa perayaan bersejarah ini merupakan momen ibadah dan harus dijalani dengan penuh ketenangan serta penghormatan terhadap nilai-nilai rohani.
“Kami mengimbau agar seluruh tamu dan peserta dapat tertib dan teratur supaya seluruh kegiatan berjalan dengan lancar,” ujar Hendrik Mambor saat ditemui di Teluk Wondama, Jumat (24/10/2025).
Mambor menjelaskan, panitia sejak awal telah memprediksi akan ada sekitar 8.000 hingga 10.000 peserta yang hadir. Namun, berdasarkan perkembangan di lapangan, jumlah peserta yang datang telah melebihi 15.000 orang, jauh di atas perkiraan semula.
“Kami memprediksi sekitar 10.000 peserta, tetapi sampai hari ini yang hadir sudah lebih dari 15.000 orang. Itu melebihi apa yang kami perkirakan,” ungkap Hendrik
Menurutnya, sejak 15 Oktober 2025, peserta sudah mulai berdatangan dari berbagai daerah di tanah Papua dan luar wilayah Papua Barat. Gelombang kedatangan yang terus meningkat membuat panitia harus menyesuaikan berbagai aspek teknis, terutama terkait keterbatasan sarana dan prasarana di Kabupaten Teluk Wondama.

Menyadari keterbatasan fasilitas penginapan di daerah tersebut, Hendrik mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyurati PT Pelni Pusat untuk memanfaatkan Kapal Motor (KM) Sinabung sebagai hotel terapung bagi para pengunjung, baik yang datang sebagai peserta umum maupun tamu VIP.
“Karena keterbatasan fasilitas, kami sudah meminta kepada Pelni Pusat agar kapal Sinabung dijadikan hotel terapung bagi para peserta dan tamu yang datang, baik biasa maupun VIP,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hendrik menegaskan bahwa perayaan satu abad nubuatan Pendeta Isak Samuel Kijne bukan sekadar acara seremonial, melainkan perayaan ibadah untuk memperteguh iman dan menegaskan pesan Kijne agar tanah Papua menjadi tanah yang diberkati dan maju dalam kasih Tuhan.
“Kita bersyukur bisa berada dalam perayaan seratus tahun ini. Kita belum tentu bisa merayakan yang ke dua ratus tahun. Karena itu, marilah kita jaga kekhidmatan dan ketertiban agar perayaan besok dapat berjalan dengan lancar,” tuturnya penuh harap.
Perayaan satu abad nubuatan Pendeta Isak Samuel Kijne menjadi momentum bersejarah bagi masyarakat Teluk Wondama dan seluruh umat Kristen di Tanah Papua, yang mengenang sosok Kijne sebagai penginjil dan pendidik yang telah menanamkan nilai-nilai iman, kerja keras, dan kasih persaudaraan di bumi Cenderawasih. (JN)
