Tim Penggerak PKK Papua Barat gelar pengobatan massal di Manokwari

Pinfunpapua.com, Manokwari– Tim Penggerak PKK Provinsi Papua Barat dalam mendukung program kesehaan masyarakat pemerinah daerah menggelar pengobatan massal bagi ratusan masyarakat di Distrik Tanah Rubuh, Kabupaten Manokwari, Kamis (3/8).

Pengobatan tersebut meliputi pengobatan umum, pemeriksaan Ibu hamil dan USG, Pemeriksaan Anak, Pelayanan Dokter Gigi dan Sikat Gigi Massal. Dilanjutkan
dengan penyuluhan Ibu hamil mulai dari gizi seimbang dan persiapan menuju persalinan serta pasca persalinan.

Ketua Tim Penggerak PKK Papua Barat, Ny. Roma Megawanty P menjabarkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari visi organisasi yakni keluarga sehat, cerdas, berdaya, beriman dan bertaqwa.

Dikatakan bahwa pengobatan massal di Distrik Tanah Rubuh merupakan ide dari PJ. Gubernur Waterpauw dan usul internal PKK karena menindak lanjut kegiatan serupa yang sebelumnya dilakukan di Kampung Susweni. Sebab kesehatan menjadi fokus penting setelah munculnya covid-19 dan penyakit lain.

“Ini ide dari Bapak Pj. Gubernur sendiri untuk melakukan pengobatan massal yang dimulai dari Kampung Susweni sekaligus dalam rangka HUT RI. Kita tunggu kira-kira dari Distrik lain mana yang mau kita lakukan pengobatan massal lagi,” ujar Ny. Roma Megawanty P.

Ia mengapresiasi kehadiran dan keterlibaan masyarakat dalam kegiatan tersebut terutama melibatkan para pelajar dengan mengajarkan cara menggosok gigi dengan baik. Dan juga sosialisasi menjaga kebersihan dan konsumsi makanan bergizi.

Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan, Niko U. Tike mewakili Gubernur menjelaskan bahwa kesehatan yang baik bukan merupakan suatu yang dapat dibeli, melainkan sesuatu yang menjadi tanggungjawab berharga bagi semua pihak.

Karena itu, pemerintah menyambut baik kegiatan ini dan optimis kehadiran Ketua TP PKK beserta jajaran dapat membantu Dinas terkait memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi masyarakat.

Saat ini, kata dia, Pemerintah Provinsi Papua Barat sedang fokus pada percepatan penurunan stunting dan kemiskinan Ekstrem. Oleh sebab itu memerlukan intervensi yang terpadu, mencakup intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

Dijelaskan bahwa stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurang gizi maupun infeksi menular. Terutama pada 1000 hari pertama kehidupan yang dimulai dari masa kehamilan hingga usia dua tahun.

“Titik pembangunan SDM dengan menjamin kesehatan anak usia sekolah merupakan momentum penting mencetak manusia unggul,” tambah dia.

Dalam kesempatan itu juga diserahkan bantuan selimut, Susu dan pemberian makanan bergizi.

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *