PinFunPapua.com, Manokwari – Ketua Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB) Maxsi Nelson Ahoren sangat menyayangkan aksi yang dilakukan oleh dua oknum anggota Polisi yang mengakibatkan pemecatan terhadap oknum tersebut.
Akibat dari aksi yang dilakukan dua oknum anggota Polisi tersebut akhirnya merugikan yang bersangkutan sendiri,” ungkap Maxsi Nelson Ahoren saat ditemui wartawan, Selasa (11/10/2022).
Menurut ia, kejadian jilat kue itu kejadian yang sangat disayangkan sekali entah disengaja atau tidak berdampak merugikan yang bersangkutan sendiri. Akhirnya dua oknum anggota tersebut di pecat dari satuannya.
” Yang sangat disesalkan dan disayangkan mereka ini merupakan polisi Otsus, dimana saat mereka mulai mendaftar, Pemerintah Provinsi, MRPB, DPR-PB, dan Orang Tua terus berusaha sampai ada penerimaan Bintara Otsus,” tuturnya
MRPB meminta pertimbangan dari Kapolda, serta Pangdam untuk apa yang telah dilakukan dua oknum anggota ini mungkin ada keringan, ditunda kenaikan pangkat.
” Kami MRPB telah mengupayakan anak-anak ini untuk menjadi garda terdepan untuk membela negara ini, dan mempertahankan NKRI. Sebagai garda depan mempertahankan NKRI dan sebagai garda terdepan dalam hal ini kita berjuang sebagai anak-anak dari jalur Otsus saya berharap ini bisa menjadi satu pertimbangan khusus dari pada Kapolda,”harapnya
Karena kebijakan itu Kapolda dan Pangdam yang ambil, kami hanya bisa menyampaikan, kami bersuara ini dari hati yang paling dalam dari keluarga besar mereka yang dipecat.
” Kami juga menyampaikan aspirasi dari masyarakat kalau bisa ada pertimbangan-pertimbangan lain kalau bisa mereka jangan di pecat,” tandasnya.
Kasus yang hari ini, sudah berapa kali terjadi, ada adek-adek kita yang dipecat karena lalai melaksanakan tugas dengan baik, ada yang lari, kemudian ada yang buat masalah-masalah kriminal. Kami harap dalam penerimaan tentara maupun polisi nantinya berikan kami MRPB kesempatan untuk ikut melihat menyangkut kejiwaan mereka.
” Bagaimana semua sudah bekerja maksimal untuk menyiapkan mereka, tetapi dengan ketidak seriusan mereka, dan juga tidak ada kebanggaan pada diri mereka sendiri bahwa mereka telah diterima maka mereka buat hal-hal lain sehingga kedepan MRPB akan mengambil langkah lebih selektif lebih ketat dan baik lagi kedepan,” tuturnya. (PFP-07)