PinFunPapua.com, Manokwari – Puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN), P3K, tenaga pegajar serta tenaga honor melakukan aksi di kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Papua Barat, Jumat (23/08/2024).
Aksi tersebut lantaran gaji mereka Hingga saat ini di belum di bayarkan pemerintah Kabupaten Manokwari.
Masa Aksi meminta Kejaksaan Papua Barat segera selidiki Anggaran oleh oknum oknum dinas mengakibatkan kas daerah kosong di tengah tahun ini.
Selain itu, Kejati Papua Barat diminta periksa Pemda Kabupaten Manokwari, dengan tunggakan para honorer Daerah, P3K,aparat perangkat Kampung, yang berbulan bulan belum dibayarkan.
“Kami minta bupati Manokwari untuk menuntaskan persoalan ini,”kata Anton Mandacan kepada wartawan.
Menurutnya, pemerintah beralasan keterlambatan pembayaran kas daerah kosong. Hal itu patut di pertanyakan.
“Kenapa kas daerah kosong, kenapa hak hak kami belum di bayarkan Kalau kas kosong, siapa pakai uang itu,”ujarnya.
Ia menuturkan, padahal Surat Perintah Pencairan Dana atau SP2D sudah di keluarkan berarti mestinya dibayarkan. Sampai sekarang, belum menerima gaji.
“Kalau SP2D keluar berarti, gaji harus di bayarkan. Tapi kenyataannya, belum juga terealisasi,”tuturnya.
Salah Satu Tenaga Pengajar di Manokwari, Paulina Iwanggin mengaku, hingga kini belum menerima gaji. Oleh karena itu, kita minta, bupati Manokwari membayar hak hak kami.
Karena gaji itu di gunakan membiayai 5 orang anak anak yang masih sekolah, di tambah kebutuhan rumah tangga. Kalau belum di gaji terus mau bayar biaya sekolah anak anaknya dengan apa.
“Karena tanggung jawab kita sudah laksanakan, sebagai seorang guru namun menerima haknya sudah beberapa bulan ini,”pungkasnya.
Ia menegaskan, tenaga pendidik bekerja untuk memajukan dan mencedaskan Sumber Daya Manusia di Tanah Papua.
Lanjut dia itulah pengabdian dan dedikasi sebagai seorang pendidik memiliki jasa besar bagi tanah ini.
“Masa nasib guru tidak diperhatikan. Guru hadir untuk memanusiakan manusia,”tegasnya.
Walaupun kita belum, digaji kami punya tanggung jawab, besar mendidik mencerdaskan, anak bangsa di daerah ini,”pungkasnya. (Dhy)