PinFunPapua.com, Manokwari – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Papua Barat, Bustam, mengecam keras insiden pelemparan bom molotov yang terjadi di Kantor Redaksi Media Jubi, Jalan SPG Taruna Waena, Kota Jayapura, Provinsi Papua, pada Rabu (16/10/2024) dini hari.
Insiden yang terjadi sekitar pukul 3.15 WIT ini melibatkan dua orang yang diduga berboncengan menggunakan sepeda motor dan melemparkan bom molotov dari pinggir jalan ke arah kantor media tersebut.
Bom molotov yang dilemparkan menyebabkan kobaran api di antara dua mobil operasional milik Jubi yang sedang terparkir di halaman kantor. Api tersebut sempat membakar bagian depan dua mobil, yakni Toyota Avanza dan Toyota Calya. Beruntung, api segera dipadamkan oleh dua karyawan Jubi yang berada di lokasi serta beberapa saksi mata yang melihat kejadian.
Bustam menilai tindakan ini sebagai ancaman serius terhadap kebebasan pers dan demokrasi di Papua. “Kami sangat prihatin dan mengecam aksi pelemparan bom molotov ini. Serangan terhadap media adalah ancaman nyata terhadap kebebasan pers, yang menjadi pilar utama demokrasi. Media seharusnya dapat beroperasi dengan bebas tanpa rasa takut akan tindakan kekerasan semacam ini,” tegas Bustam dalam keterangannya.
Ia juga meminta aparat penegak hukum, khususnya Polda Papua, untuk segera melakukan investigasi menyeluruh dan menangkap para pelaku penyerangan. Menurut Bustam, tindakan cepat dari pihak kepolisian sangat penting agar insiden serupa tidak terjadi di masa mendatang.
“Kami meminta agar Polda Papua segera mengusut tuntas kasus ini dan memastikan perlindungan penuh terhadap para wartawan serta media di Papua,” tambahnya.
Selain itu, Bustam menekankan pentingnya peran media dalam menjaga keadilan dan kebebasan informasi di masyarakat. Menurutnya, media berperan vital dalam menyampaikan informasi yang objektif dan menjadi bagian dari pembentukan masyarakat yang demokratis.
“Media adalah ujung tombak demokrasi. Tanpa kebebasan pers, masyarakat akan kehilangan haknya untuk mendapatkan informasi yang benar dan terpercaya,” jelasnya.
Bustam juga menegaskan bahwa PWI Papua Barat akan terus berjuang untuk melindungi kebebasan pers serta mendukung para wartawan dalam menjalankan tugasnya dengan bebas dan profesional. Ia berharap semua pihak dapat bersama-sama menjaga keamanan dan menghormati kerja-kerja jurnalistik yang dilakukan oleh para awak media.
“Sebagai negara demokrasi, kita harus menjunjung tinggi kebebasan pers. Tanpa itu, demokrasi kita akan lemah. Tindakan kekerasan seperti ini tidak hanya merugikan perusahaan media, tetapi juga melukai hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang akurat dan berimbang,” pungkasnya.
PWI Papua Barat, lanjut Bustam, berkomitmen untuk terus memperjuangkan hak-hak para jurnalis dan mendukung penegakan hukum yang tegas terhadap segala bentuk kekerasan terhadap media. “Kami mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap wartawan dan media. Tindakan seperti ini harus diakhiri, agar masyarakat dapat terus menerima informasi yang benar dan adil,” tutupnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan terhadap wartawan dan media, sebagai pilar penting dalam menjaga kebebasan berbicara dan kebebasan pers di Indonesia. (red/rls)