Sinergi MRPB Bersama Pemerintah Papua Barat Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Bintuni

PinFunPapua.com, Manokwari – Ketua Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB), Judson Ferdinandus Waprak, menyampaikan hasil kunjungan kerjanya ke Kabupaten Teluk Bintuni, yang mencakup wilayah Distrik Tomu, Babo, dan Sumuri.

Dalam kunjungan ini, MRPB bersama Penjabat Gubernur Papua Barat serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) meninjau secara langsung dampak keberadaan industri seperti BP Tangguh dan Genting Oil terhadap kehidupan masyarakat setempat.

“Kunjungan ini memberi kami gambaran tentang bagaimana masyarakat hidup berdampingan dengan industri yang beroperasi di wilayah ini, dan ini menjadi inspirasi penting bagi MRPB dalam mendukung pembangunan yang lebih inklusif,” ujar Waprak saat ditemui sejumlah wartawan di ruang kerjanya, Jumat (18/10/2024)

Kehadiran Forkopimda, termasuk Wakapolda dan Kasdam, menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah provinsi dan kabupaten dalam membangun masyarakat Bintuni. MRPB memberikan apresiasi atas partisipasi aktif Penjabat Gubernur Papua Barat, yang juga turut menyampaikan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi lokal dan penanganan masalah stunting.

Dalam kunjungan tersebut, MRPB menekankan pentingnya perusahaan migas seperti BP Tangguh dan Genting Oil untuk terus memperkuat peran dalam percepatan pembangunan ekonomi berbasis masyarakat adat.

Waprak menggarisbawahi bahwa tidak hanya perusahaan besar seperti BP Tangguh, tetapi juga perusahaan-perusahaan lain seperti Pupuk Kaltim, Pabrik Semen Maruni, dan industri kayu serta udang yang beroperasi di wilayah Bintuni harus turut andil dalam mendukung keberlanjutan ekonomi lokal.

MRPB berharap langkah strategis yang diambil oleh perusahaan-perusahaan tersebut dapat menciptakan penyerapan tenaga kerja lokal serta memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.

“Kami melihat potensi besar dalam pengembangan industri berbasis lokal, seperti pengolahan sagu yang dapat menjadi produk makanan lokal,” kata Waprak. Ia juga berharap pemerintah dan perusahaan dapat bersinergi dalam memberikan pendampingan bagi masyarakat lokal untuk mengelola potensi ekonomi mereka. (red)

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *