Ketua MRPB Soroti Minimnya Fasilitas Penunjang Kerja Lembaga

PinFunPapua.com, Manokwari – Ketua Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB), Judson Ferdinandus Waprak, menyampaikan keprihatinannya terkait kondisi fasilitas kerja lembaga yang dipimpinnya. Ia menilai, minimnya fasilitas pendukung berdampak pada efektivitas pelayanan masyarakat yang menjadi tugas utama MRPB.

“Sampai saat ini, saya tidak memiliki ruangan kerja yang layak. Tidak ada fasilitas kantor yang memadai, baik untuk pimpinan maupun anggota MRPB. Bahkan, rumah dinas pun belum tersedia,” ujar Judson dalam pernyataannya di Manokwari, Jumat ( 22/11/2024).

Judson meminta pemerintah, terutama Gubernur dan Inspektorat, untuk segera mengatasi persoalan ini. Menurutnya, fasilitas penunjang kerja yang layak sangat penting agar lembaga kultur ini dapat menjalankan fungsinya sebagai representasi masyarakat adat Papua.

“Saat menerima tamu, saya harus duduk di ruang rapat karena tidak ada ruangan khusus. Kondisi ini sangat memprihatinkan. Pemerintah harus segera mengambil langkah untuk memastikan MRPB memiliki fasilitas yang memadai,” tegasnya.

Judson juga menyoroti pembangunan kantor MRPB yang hingga kini belum menunjukkan kemajuan. Meskipun lahan telah dipersiapkan, proses pembangunan masih terhenti pada tahap perencanaan awal.

“Beberapa waktu lalu, saya sudah mengonfirmasi ke pihak PUPR. Namun, ini baru pada tahap rancangan anggaran. Kami berharap pemerintah segera memprioritaskan pembangunan kantor ini,” tambahnya.

Ia menekankan pentingnya kenyamanan dalam bekerja untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. “Kami bukan hanya menuntut fasilitas untuk bekerja. Namun, kenyamanan itu penting agar kami dapat melayani rakyat dengan baik,” jelasnya.

Judson berharap agar Penjabat Gubernur Papua Barat segera mengambil tindakan nyata untuk menyelesaikan persoalan ini. Ia juga mengusulkan opsi pencarian bangunan baru jika kantor saat ini dianggap tidak lagi memadai.

“Kami butuh perhatian pemerintah agar penunjang kerja MRPB segera diperbaiki. Jika kondisi seperti ini terus berlangsung, mungkin kami harus bekerja dari rumah saja,” tutupnya. ( red/adv )

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *