Deklarasi Bersama: Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Dan BBKSDA Papua Jalin Sinergi Untuk melestarikan tumbuhan dan Satwa Liar Di Papua

PinFunPapua.com, Jayapura – Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua telah menandatangani Deklarasi Bersama dalam upaya menjaga pelestarian tumbuhan dan satwa liar di Kampung Tablasupa, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua, pada Rabu (17/1/24).

 

Edi Mangun, Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, menegaskan bahwa pelestarian tumbuhan dan satwa liar adalah bagian integral dari Program Keanekaragaman Hayati, sejalan dengan arahan Kementerian BUMN untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dan melindungi Ekosistem Daratan.

 

“Kami komitmen untuk bersama-sama dengan BBKSDA dan komunitas pencinta alam, karena komitmen ini tidak akan hilang,” ujar Edi.

 

Dalam lima tahun terakhir, Pertamina telah menyumbangkan CSR sebesar Rp100 juta kepada BBKSDA. Dana tersebut digunakan untuk pembuatan Homestay Wisata Minat Khusus dan menara pengamatan Burung Cenderawasih, sebagai langkah nyata untuk mencegah kepunahan satwa endemik Papua.

 

Edi Mangun juga menyoroti pentingnya Burung Cenderawasih sebagai identitas orang Papua. “Keberadaannya semakin punah, entah dia pergi semakin jauh atau kita dekatkan. Ini menjadi bekal bagi generasi kami kedepan,” ungkapnya.

 

Chandra Irwanto Lumban Gaol, Penyuluh Kehutanan Ahli Muda BBKSDA Papua, menyampaikan terima kasih kepada Pertamina atas dukungan dalam melestarikan tumbuhan dan satwa liar yang dilindungi. Ia mengajak masyarakat setempat untuk lebih mencintai alam di Papua.

 

“Terima kasih kepada Pertamina yang telah bekerja sama dengan BBKSDA Papua dalam menjaga pelestarian ekosistem di tanah Papua. Lokasi camping drone dan pondok pengamatan yang kita miliki disini berkat dukungan dana CSR Bina Lingkungan Pertamina,” ucap Chandra.

 

Kampung Tablasupa, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, telah ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan (KLHK) sebagai Daerah Konservasi Burung Cenderawasih Kuning Kecil. Daerah ini memiliki tiga spot pemantau Burung Cenderawasih dengan setidaknya ada 11 spesies di hutan konservasi minat khusus.

 

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Papua, perwakilan Universitas Otto Geisler Papua, dan Komunitas Pencinta Alam Papua. ( Red/Rls )

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *