PinFunPapua.com, Manokwari – Dua pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pegunungan Arfak periode 2024-2029, Marinus Mandacan dan Daniel Mandacan, serta Dominggus Saiba dan Andy Salabay, akhirnya sepakat untuk berdamai.
Proses perdamaian kedua pasangan calon ini berlangsung di Café Coisi Key Rendani, Manokwari, Rabu (4/12/2024). Acara tersebut turut dihadiri oleh Bupati Pegunungan Arfak Yosias Saroy, Sekretaris Daerah, tokoh pemekaran Pegunungan Arfak Daud Indouw, serta para pendukung kedua pasangan calon.
Dalam sambutannya, Bupati Yosias Saroy mengapresiasi langkah damai yang ditempuh oleh kedua pasangan calon. Ia menegaskan pentingnya semangat kekeluargaan dalam membangun Kabupaten Pegunungan Arfak.
“Yang kalah mendukung yang menang, dan yang menang merangkul yang kalah. Mari kita bergandengan tangan untuk memajukan Kabupaten Pegunungan Arfak,” ujarnya.
Pilkada yang Kondusif
Bupati Yosias juga menceritakan pengalamannya saat bersaing dalam Pilkada 2015 melawan Daud Indouw. Meski kala itu berbeda pilihan, keduanya kembali bersatu setelah Pilkada selesai.
“Walaupun Pegaf sempat dikategorikan rawan, nyatanya Pilkada di sini selalu aman dan kondusif. Perbedaan pilihan dalam demokrasi adalah hal wajar, tetapi kekeluargaan dan kebersamaan harus terus kita jaga,” tegasnya.
Ia juga mengimbau seluruh tim sukses dan relawan kedua pasangan calon untuk tidak saling menyerang, khususnya di media sosial. “Setelah pertemuan ini, semua grup Facebook dan WhatsApp harus bersih dari saling serang. Kita semua adalah keluarga,” tambahnya.
Tokoh pemekaran Kabupaten Pegunungan Arfak, Daud Indouw, turut memberikan pesan penting. Ia menilai, perdamaian kedua pasangan calon ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.
“Pegunungan Arfak menunjukkan bahwa pesta demokrasi bisa berjalan dengan damai. Setelah Pilkada, para kandidat bisa kembali bergandengan tangan untuk membangun daerah,” ujar Daud.
Pasangan Marinus Mandacan dan Daniel Mandacan menyatakan dukungan penuh kepada pasangan Dominggus Saiba dan Andy Salabay yang terpilih sebagai pemenang Pilkada. Marinus menegaskan bahwa politik hanyalah sementara, sedangkan kekeluargaan bersifat abadi.
“Dari pengalaman ini kita belajar bahwa politik itu sesaat. Yang penting adalah kita semua keluarga, dan ke depan kita bersama-sama memajukan Pegunungan Arfak,” tutur Marinus.
Dominggus Saiba, mewakili pasangan Doman, mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan. Ia menyebut perdamaian ini sebagai bentuk kehendak Tuhan.
“Dengan izin Tuhan, kita bisa duduk bersama dan berkomitmen untuk merangkul semua pihak guna mewujudkan pembangunan di Kabupaten Pegunungan Arfak,” ucap Dominggus.
Ia juga berpesan kepada seluruh pendukung dan partai politik agar menghentikan persaingan politik dan fokus membangun daerah.
“Perbedaan dalam politik adalah hal wajar. Namun, saat ini politik sudah selesai. Kita siap bergandengan tangan untuk membangun Pegunungan Arfak dalam lima tahun mendatang,” pungkasnya.
Perdamaian ini menandai dimulainya babak baru dalam kepemimpinan Kabupaten Pegunungan Arfak, dengan harapan seluruh pihak bersatu demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. (Dhy)