PinFunPapua.com, Manokwari – Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs. Ali Baham Temongmere, menyampaikan imbauan penting kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua Barat agar tetap menjaga netralitas di tengah dinamika politik yang semakin intens. Dalam pernyataannya, Ali Baham mengingatkan bahwa netralitas ASN merupakan aspek krusial dalam menjaga kredibilitas dan integritas birokrasi di tengah tahun politik.
“Kita saat ini berada dalam situasi politik yang penuh dengan dinamika. Tugas utama saya sebagai penjabat gubernur adalah memastikan bahwa ASN tetap netral. Saya tidak akan menjabarkan rincian teknisnya, tetapi saya yakin bahwa kita semua paham apa arti dari netralitas ASN,” ujar Ali Baham saat memimpin apel gabungan, Jumat (04/10/2024) di lapangan upacara Kantor Gubernur Papua Barat.
Ali Baham menegaskan bahwa setiap pelanggaran terhadap aturan netralitas ASN, baik yang dilakukan oleh pejabat tinggi maupun pegawai biasa, akan dikenakan sanksi tegas. Tidak ada yang bisa menyelamatkan ASN yang terbukti terlibat dalam pelanggaran.
“Jangan gunakan jabatan untuk kepentingan politik praktis. Jangan tampil di publik dengan atribut yang menunjukkan dukungan kepada pihak tertentu. Zaman sekarang, jejak digital tidak bisa dihapus, dan semua informasi bisa dengan cepat tersebar,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa semua tindakan ASN akan dipantau secara ketat. “Sekarang ini, begitu sesuatu terjadi, Jakarta sudah tahu, pusat sudah tahu, publik juga langsung tahu. Karena itu, hati-hati dalam setiap langkah dan ucapan, terutama menjelang Pemilu,” katanya.
Partisipasi Aktif dalam Pemilu
Selain menjaga netralitas, Penjabat Gubernur juga mengingatkan pentingnya peran ASN dalam menyukseskan Pemilu 2024.
Menurut Ali Baham, tanggung jawab ASN tidak hanya pada tugas administratif, tetapi juga mendorong masyarakat untuk ikut serta dalam Pemilu dengan menggunakan hak pilih mereka.
“Partisipasi politik merupakan tolok ukur keberhasilan kita sebagai penyelenggara negara. Saya meminta kepada seluruh ASN untuk mendorong masyarakat yang memiliki hak pilih agar datang ke TPS dan menggunakan hak suaranya. Ini penting, baik apakah kandidat ada atau kotak kosong, hak suara tetap harus disalurkan,” jelasnya.
Ali Baham menambahkan bahwa angka partisipasi yang tinggi, seperti pada Pemilu Presiden dan DPR RI sebelumnya, menjadi indikator keberhasilan pemerintahan. Pada pemilu sebelumnya, partisipasi politik di Papua Barat mencapai hampir 90 persen. “Ini bukan hanya keberhasilan saya sebagai penjabat gubernur, tetapi juga keberhasilan seluruh jajaran pemerintahan di tingkat provinsi dan kabupaten,” tambahnya.
Gubernur juga meminta ASN untuk tidak menghalangi hak pilih masyarakat, terutama terkait pilihan politik masing-masing individu. “Perbedaan pilihan adalah hal biasa dalam demokrasi. Kita boleh berbeda di TPS, tetapi setelah itu kita tetap bersaudara. Mari kita jaga suasana damai dan harmonis selama proses pemilihan,” katanya.
Cerdas Memilih Pemimpin
Ali Baham juga menekankan pentingnya memilih pemimpin berdasarkan kualitas pribadi dan karakter, bukan hanya dari penampilan fisik atau janji kampanye. Menurutnya, seorang pemimpin yang baik harus memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual yang seimbang.
“Pemilih yang cerdas memilih pemimpin karena sifat dan integritas yang dimilikinya, bukan karena tampilan luarnya. Kepemimpinan adalah sifat yang ada dalam diri seseorang, dan ini yang harus dipertimbangkan saat menentukan pilihan,” tegasnya.
Dengan demikian, Ali Baham berharap masyarakat Papua Barat dapat menjadi pemilih yang cerdas dan bijaksana, serta tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu politik yang memecah belah. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga persatuan selama proses pemilu berlangsung.
Pentingnya Kelancaran Proses Pemilu
Gubernur Ali Baham juga mengingatkan bahwa proses Pemilu harus berjalan dengan lancar dan aman agar pembangunan di Papua Barat dapat berlanjut tanpa hambatan. Ia menekankan bahwa anggaran yang besar telah dialokasikan untuk penyelenggaraan Pemilu, dan oleh karena itu, proses ini harus dijaga dengan baik agar tidak ada pemborosan dana publik.
“Biaya untuk menyelenggarakan Pemilu sangat besar. Jika kita terus-menerus menggelar pesta demokrasi tanpa persiapan yang matang, kapan kita bisa fokus bekerja untuk kepentingan rakyat? Pemilu harus berjalan aman agar anggaran di tahun 2025 bisa difokuskan untuk pembangunan,” ujarnya.
Sebagai contoh, Ali Baham mengingatkan pengalaman Pemilu sebelumnya di Kabupaten Teluk Wondama, di mana terjadi banjir dan longsor yang menghambat distribusi logistik pemilu. Logistik harus diangkut dengan helikopter dari Biak, yang biayanya sangat mahal.
“Oleh karena itu, mari kita dukung Pemilu ini agar berjalan aman dan lancar, sehingga setelah itu kita bisa kembali fokus pada tugas utama kita, yaitu membangun Papua Barat. Jangan sampai kita terjebak dalam gosip politik atau isu-isu yang tidak produktif. Kita semua punya tanggung jawab untuk menjaga stabilitas daerah ini,” tambahnya.
Di akhir pidatonya, Penjabat Gubernur Ali Baham menekankan pentingnya menjaga keharmonisan selama masa Pemilu. Ia meminta agar masyarakat tidak terpengaruh oleh isu-isu negatif yang dapat merusak proses demokrasi, serta berharap setiap orang bisa menentukan pilihannya dengan bijaksana berdasarkan hati nurani.
“Setiap individu memiliki hak dan tanggung jawab untuk memilih. Mari kita wujudkan Pemilu yang damai dan sukses demi masa depan Papua Barat yang lebih baik,” pungkasnya. (JN)