PinFunPapua.com, Wondama – Tim Pelayanan Kesehatan Bagi Kelompok Remaja sudah bekerja selama tiga hari di Kabupaten Teluk Wondama, ucapan terima kasih kepada SMP YPK Aitumeri, SMP Yapis, MTsS Yapis dan SMP Negeri Rasiei Kabupaten Teluk Wondama yang menyambut kedatangan kami
Secara umum semua sekolah yang kami datangi menyambut baik kedatangan kami dan memobilisasi semua siswa untuk bisa hadir dalam pelayanan yang kami berikan selama tiga hari di tiga tempat.
Apa yang kami laksanakan saat ini kedepan akan ditindak lanjuti oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Wondama. sehingga secara rutin pelayanan untuk remaja khususnya siswa disekolah ini dapat terlaksana dengan baik dan status kesehatan siswa untuk setiap sekolah dapat di kontrol dengan baik,” ucap Koordinator Tim Pelayanan Kesehatan bagi kelompok remaja di Kabupaten Teluk Wondama Frans Abidondifu, SKM., M. Epid, Sabtu ( 7/10/2023 ).
Dengan terkontrolnya status kesehatan siswa, kegiatan belajar mengajar di sekolah bisa berjalan dengan baik, outputnya adalah prestasi dari siswa itu dapat meningkat di masa depan.
” Frans menambahkan dimana khusus untuk SMP Negeri Rasiei Wasior secara institusi telah membangun kerjasama dengan Puskesmas Wondiboy sehingga dalam interval tiga bulan SMP Negeri Rasiei mendapat pelayanan dari puskesmas,” ungkapnya.
Menurut Ia, ini sebuah perkembangan yang bagus sehingga dapat dicontoh oleh SMP-SMP maupun SMA yang lain bahkan juga sekolah dasar ( SD ). Sehingga semua unit layanan yang ada disekitar sekolah dapat memberikan waktu untuk pelayanan kesehatan di lingkungan sekolah.
Dengan demikian sasaran untuk program secara khusus kesehatan remaja maupun anak, ditingkat puskesmas itu dapat terpenuhi, dalam artian terlayani dengan baik.
” Kata Ia, informasi pelayanan dan data kesehatan siswa dapat dipantau secara berkelanjutan, itu yang kita harapkan sehingga informasi kesehatan siswa ini bisa menjadi acuan bagi guru dalam memberikan pembelajaran disekolah,” harapnya.
Frans menambahkan dalam pelayanan kesehatan yang kami lakukan selama tiga hari jika nanti ditemukan ada siswa dari hasil skrining misalnya ditemukan gejala maupun ada kontak erat terkait dengan pasien TBC, maka puskesmas akan memberikan tindak lanjut melalui pemberian pot dahak, sehingga siswa diarahkan untuk memberikan/menampung dahak untuk pemeriksaan lebih lanjut melalui alat Tes Cepat Molekuler (TCM) sehingga apakah siswa dengan keluhan gejala batuk atau kontak erat ini apakah di dalam dahaknya itu mengandung mikro bakteri tuberkulosis atau tidak.
” Kita berharap dengan pelayanan yang kita lakukan ini deteksi dini terhadap masalah TBC tetapi juga masalah lain seperti kesehatan mental itu cepat mendapatkan respon sehingga tidak menganggu siswa dalam proses belajar,” pungkasnya. ( PFP-01 )