PinFunPapua.com, Manokwari – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Papua Barat terus menunjukkan tren positif. Pada tahun 2024, IPM Papua Barat tercatat meningkat sebesar 1,27% dari tahun sebelumnya, mencapai angka 67,69. Kenaikan ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,85 poin dibandingkan nilai IPM pada tahun 2023 yang berada di angka 66,84.
Peningkatan IPM ini tidak terlepas dari perbaikan pada seluruh dimensi yang menjadi indikator penghitungan IPM, yakni kesehatan, pendidikan, dan standar hidup layak. Salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan ini adalah naiknya rata-rata pengeluaran per kapita yang disesuaikan. Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita mencapai Rp8,80 juta, naik dari Rp8,38 juta pada tahun 2023.
Sebaran IPM di Kabupaten/Kota Papua Barat
Capaian IPM di Papua Barat menunjukkan variasi yang signifikan antar kabupaten. Berdasarkan data tahun 2024, dua kabupaten mencatatkan IPM dengan kategori tinggi, yaitu:
Kabupaten Manokwari: 75,15
Kabupaten Fakfak: 71,51
Empat kabupaten lainnya masuk dalam kategori sedang, dengan IPM berada di atas 60:
Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel): 62,45
Kabupaten Teluk Bintuni: 69,79
Kabupaten Teluk Wondama: 64,52
Kabupaten Kaimana: 69,20
Namun, Kabupaten Pegunungan Arfak masih berada di kategori rendah, dengan IPM sebesar 58,71.
Pegunungan Arfak Catat Pertumbuhan Tertinggi
Meski IPM Pegunungan Arfak masih tergolong rendah, pertumbuhan IPM kabupaten ini mencatatkan angka tertinggi di Papua Barat pada tahun 2024, yaitu sebesar 1,54%. Rata-rata pertumbuhan IPM di Pegunungan Arfak dalam periode 2022–2024 juga mencapai 1,48%, menunjukkan progres yang signifikan dan konsisten.
Upaya dan Tantangan Pembangunan
Percepatan pertumbuhan IPM di Papua Barat menjadi bukti keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya melalui program pembangunan yang berfokus pada aspek kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan ekonomi.
Namun demikian, tantangan masih dihadapi untuk mengatasi ketimpangan antar wilayah, terutama bagi kabupaten-kabupaten dengan IPM rendah seperti Pegunungan Arfak. “Pemerintah Provinsi Papua Barat berkomitmen untuk terus mempercepat pembangunan di wilayah-wilayah tertinggal agar kualitas hidup masyarakat semakin merata,” ujar seorang pejabat pemerintah.
Peningkatan IPM Papua Barat menjadi cerminan langkah maju dalam pembangunan berkelanjutan. Pemerintah daerah diharapkan terus berupaya untuk menjaga momentum ini demi tercapainya kesejahteraan yang merata di seluruh wilayah Papua Barat. (JN)