PinFunPapua.com, Manokwari – Kepala Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat, Lasarus Ullo, menyampaikan bahwa kegiatan gerakan pangan murah di Papua Barat merupakan program yang didanai oleh Dekonsentrasi Bappenas, yaitu dana dari pusat.
Kegiatan ini akan dilaksanakan sebanyak delapan kali dalam satu tahun di tingkat provinsi, sementara untuk tujuh kabupaten lainnya, kegiatan ini dilaksanakan sebanyak dua kali dalam setahun.
“Dengan demikian, provinsi diharapkan fokus melaksanakan gerakan pangan murah di tingkat provinsi, dan tidak turun langsung ke kabupaten,” ujar Lasarus Ullo saat ditemui sejumlah wartawan di halaman Rumah Sakit Provinsi Papua Barat, Kamis ( 6/06/2024 )
Ada dua kabupaten yang menghadapi masalah, namun Kabupaten Teluk Wondama tetap melaksanakan kegiatan tersebut. Sebaliknya, Kabupaten Teluk Bintuni menolak kegiatan gerakan pangan murah karena minimnya dana dekon yang tersedia untuk setiap kabupaten.
“Kami telah melaporkan penolakan dari Kabupaten Teluk Bintuni ini kepada teman-teman di pusat,” tambah Lasarus.
Pusat telah meminta provinsi untuk segera menyurati pemerintah pusat agar kegiatan di Kabupaten Teluk Bintuni dapat dialihkan ke Pemerintah Provinsi Papua Barat. Jika pengalihan ini terjadi, maka provinsi dapat melaksanakan kegiatan pangan murah sebanyak sepuluh kali dalam setahun.
Kegiatan gerakan pangan murah ini juga bekerja sama dengan berbagai pihak seperti para distributor, pelaku usaha, peternakan, UMKM pangan lokal, Palang Merah Indonesia Papua Barat, Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dan organisasi wanita Papua Barat.
Selain itu, Bank Indonesia juga menjadi mitra kerja dalam kegiatan ini. “Bank Indonesia siap mendukung kegiatan gerakan pangan murah selanjutnya jika anggaran dari pusat telah selesai,” kata Lasarus.
Saat ini, gerakan pangan murah yang dilakukan di halaman parkir rumah sakit telah mencapai enam kali kegiatan, dengan sisa dua kegiatan lagi. Namun, jika kegiatan di Kabupaten Teluk Bintuni dialihkan ke pemerintah provinsi, maka masih ada empat kegiatan lagi yang bisa dilaksanakan.
“Meski dengan dana kecil, kami berharap kegiatan ini dapat menekan inflasi, kemiskinan ekstrem, serta stunting di Papua Barat. Ini menjadi catatan penting bagi para pengambil kebijakan daerah,” tegas Lasarus.
Menurutnya, menangani inflasi bukan hanya melalui rapat-rapat di kantor, tetapi juga dengan tindakan nyata seperti ini yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
“Saya sangat berharap teman-teman yang berkecimpung di bidang perekonomian tidak hanya melihat kegiatan ini sebagai kegiatan ketahanan pangan semata, namun mari kita bersama-sama melaksanakan kegiatan untuk menekan inflasi dan stunting di Papua Barat,” tutup Lasarus Ullo. ( PFP-01 )