
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Fakfak, Enrico Letsoin, S.H., (RISMAN BAUW)
FAKFAK, PinFunPapua.com – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Fakfak, Enrico Letsoin, S.H., mengajak seluruh insan pers di Fakfak untuk menyikapi berbagai isu dengan bijak, profesional, serta menjunjung tinggi kode etik jurnalistik. Hal ini disampaikan Enrico pada Senin (1/9/2025) dalam pernyataannya kepada media.
Menurut Enrico, pers memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas sosial dan memberi edukasi kepada masyarakat. Karena itu, wartawan dituntut tidak hanya menjadi penyampai kabar, tetapi juga penyaring informasi agar publik memperoleh berita yang benar dan bermanfaat.
> “Wartawan di Fakfak harus mampu menjadi mata dan telinga masyarakat, sekaligus memberi pencerahan melalui karya jurnalistik yang mendidik,” ujarnya.
Enrico menyoroti derasnya arus informasi di era media sosial yang membuat masyarakat kerap terpapar isu yang belum tentu benar. Dalam kondisi tersebut, pers berfungsi sebagai penjernih informasi sekaligus pemandu opini publik agar tetap rasional.
“Tugas kita bukan sekadar menyampaikan kabar, tapi memastikan kabar itu benar dan bermanfaat bagi publik,” tegasnya.
Menyinggung soal isu keamanan di Fakfak, Enrico mengingatkan wartawan agar lebih berhati-hati dalam menulis berita. Menurutnya, isu keamanan sangat sensitif sehingga pemberitaan yang tidak tepat justru dapat menimbulkan keresahan di masyarakat.
“Media harus ikut menjaga stabilitas daerah. Jangan sampai pemberitaan justru memperkeruh keadaan. Peran kita adalah menenangkan, bukan memanaskan,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa dinamika aksi-aksi di berbagai daerah sering kali dimanfaatkan pihak tertentu untuk menyebarkan informasi keliru. Dalam hal ini, wartawan diharapkan mampu memberikan perspektif yang jernih sehingga masyarakat dapat menyikapi setiap isu dengan bijaksana.
Enrico menegaskan, pers harus menjunjung tinggi kode etik jurnalistik dan menjaga profesionalisme agar tetap dipercaya publik. Independensi media, menurutnya, adalah modal utama untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat.
“Pers harus menegakkan etika, tetap independen, dan profesional. Itu modal utama agar tetap dipercaya,” katanya.
Lebih lanjut, ia mendorong wartawan Fakfak agar aktif mengangkat isu-isu lokal yang berkaitan dengan pembangunan, pendidikan, kesehatan, dan kebudayaan. Menurutnya, pemberitaan yang mencerahkan akan memberi dampak positif terhadap kemajuan daerah.
“Lewat berita yang mencerahkan, kita bisa ikut membangun Fakfak menjadi daerah yang lebih baik,” tambahnya.
Di akhir pernyataannya, Enrico kembali menegaskan bahwa media harus hadir sebagai sarana edukasi dan penyejuk masyarakat. Dalam konteks situasi keamanan dan dinamika sosial yang berkembang, peran pers tidak boleh diarahkan pada provokasi yang memperuncing keadaan.
“Mari kita jadikan media sebagai sarana edukasi, bukan provokasi, terutama di tengah isu keamanan dan dinamika sosial yang berkembang saat ini,” tutupnya. ( Risman)