Mahasiswa STIH Manokwari Sampaikan Aspirasi Terkait Program Makan Bergizi Gratis dan Efisiensi Anggaran

MANOKWARI, PinFunPapua.com —Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari, Yusuf Reski Lelo, bersama sejumlah aktivis mahasiswa dan pemuda, menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat terkait pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta efisiensi anggaran. Aspirasi tersebut disampaikan kepada Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, M.Si., dengan harapan program ini dapat diimplementasikan secara efektif di daerah.

Menurut Yusuf Reski Lelo, Program MBG yang dicanangkan oleh pemerintah pusat bertujuan untuk menekan angka malnutrisi dan stunting, khususnya di kalangan kelompok rentan seperti balita, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Dengan memastikan kebutuhan gizi harian masyarakat terpenuhi sesuai standar Angka Kecukupan Gizi (AKG), diharapkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi buruk dapat diminimalkan.

Selain aspek kesehatan, Program MBG juga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menyediakan makanan bergizi di sekolah. Konsumsi makanan sehat diyakini dapat meningkatkan konsentrasi dan partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, sehingga berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, termasuk di Papua Barat.

Tak hanya itu, program ini juga dirancang untuk memperkuat perekonomian daerah dengan melibatkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), petani, serta nelayan dalam rantai pasokan makanan. Dengan adanya keterlibatan pelaku usaha lokal, program ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas.

Dampak Strategis Program MBG di Papua Barat

Mahasiswa STIH Manokwari menyoroti lima dampak strategis dari implementasi Program MBG, yaitu dalam bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, ketahanan pangan, serta transparansi dan pengawasan program.

Ekonomi:
Mahasiswa meminta agar Gubernur Papua Barat memastikan Program MBG benar-benar melibatkan UMKM, petani, dan nelayan dalam penyediaan bahan pangan. Dengan demikian, program ini dapat memperkuat ekonomi lokal, membuka peluang usaha baru, serta meningkatkan pendapatan masyarakat di sektor pertanian dan perikanan.

Kesehatan:
Mereka juga menekankan pentingnya peran Dinas Kesehatan dalam mendukung keberhasilan program ini. Pemberian makanan bergizi secara teratur diharapkan dapat menurunkan prevalensi stunting dan malnutrisi, khususnya pada anak-anak serta ibu hamil dan menyusui.

Pendidikan:
Mahasiswa meminta pemerintah daerah untuk memastikan bahwa bantuan makanan bergizi benar-benar tepat sasaran. Program ini harus benar-benar menjangkau siswa yang membutuhkan guna meningkatkan konsentrasi belajar dan mencegah angka putus sekolah.

Ketahanan Pangan:
Mahasiswa berharap Program MBG dapat mengurangi ketergantungan Papua Barat pada impor bahan pangan. Dengan mendorong konsumsi produk-produk lokal yang lebih sehat dan bergizi, ketahanan pangan daerah dapat diperkuat.

Transparansi dan Pengawasan:
Dalam pelaksanaannya, mahasiswa meminta agar Pangdam XVIII/Kasuari dan pemerintah daerah bersama-sama mengawasi program ini agar tidak dijadikan sebagai alat politik atau dikelola tanpa melibatkan masyarakat lokal. Mereka menegaskan bahwa keterlibatan semua pihak, terutama komunitas setempat, sangat penting agar program ini berjalan transparan dan sesuai tujuan awalnya.

Gubernur Papua Barat Siap Membawa Aspirasi ke Pemerintah Pusat

Menanggapi aspirasi yang disampaikan, Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, M.Si., menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti permintaan tersebut dengan membawa aspirasi ini ke tingkat nasional.

“Aspirasi ini akan kami bawa bersama Asosiasi Gubernur se-Tanah Papua ke Presiden Republik Indonesia. Kami juga akan menyampaikannya kepada Menteri Dalam Negeri dan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Dominggus.

Pernyataan Gubernur ini menjadi harapan bagi mahasiswa dan aktivis yang menginginkan Program MBG dapat segera diimplementasikan secara efektif di Papua Barat, dengan tetap mengedepankan efisiensi anggaran dan transparansi dalam pelaksanaannya. (JN)

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *