PinFunPapua.com, Manokwari – Presiden Republik Indonesia mengeluarkan arahan tentang perkembangan kondisi keamanan dunia dan kecenderungan krisis bahan pangan. Akibat Perang Rusia-Ukraina dan Perubahan Iklim Membawa Situasi Dunia Tidak menentu. Krisis pangan dan energi pun terjadi.
Penjabat Gubernur Provinsi Papua Barat Drs Paulus Waterpauw menindaklanjuti arahan Presiden Republik dengan mengeluarkan surat Keputusan Gubernur nomor 525/2374/aPB/2022 perihal Kebun Sumber Bahan Pangan ditujukan untuk seluruh Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Papua Barat dalam ikut mengantisipasi dan menjaga stabilitas stock suplai bahan pangan
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHBun) Provinsi Papua Barat Dr.Ir. Jacob Fonataba,M.Si saat ditemui wartawan, Senin ( 3/10/2022 ).
Seluruh Pimpinan dan Staf Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Provinsi Papua Barat diajak untuk berpartisipasi dalam mengikuti budidaya tanaman bahan pangan yang lokasinya dipusatkan pada lokasi di sekitar kawasan perumahan kediaman Gubernur Papua Barat di kampung Susweni Distrik Manokwari Timur, kabupaten Manokwari.
” Lahan yang telah disediakan oleh Tim Pengendali Ketahanan Pangan Provinsi Papua Barat sebanyak 50 petak dengan masing-masing petak berukuran 50×25 M² menggunakan anggaran DPA TPHBun,” ungkapnya.
Pembagian lokasi kerja dan ukuran telah disajikan dalam skema denah tanah yang nantinya akan diberikan kemasing-masing OPD. 48 OPD akan terlibat dalam penanam yang terdiri dari 23 Dinas, 1 Inspektorat, 1 Satpol-PP, 2 Sekretariat, 9 Badan, 10 Biro, TPID meliputi Bank Indonesia, Dirkrimsus, BPS, Bulog, dan Kejaksaan Tinggi serta masyarakat disekitaran Perumahan Gubernur dan Jemaat Yohanes Susweni.
” Lebih lanjut dikatakan Komoditi yang akan di tanam pada 50 petak tersebut seperti Komoditi Holtikultura seperti cabe, tomat, kacang panjang, terong dan masih banyak lagi, Sedangkan untuk tanaman pangan seperti Jagung, Keladi, Ubi jalar, Ubi Kayu dan masih ada lagi,” tandasnya.
Masing-masing OPD telah diberikan tanggung jawab seperti pembersihan lahan ( babat, harus, olah tanah, dan buat bedengan), Pemeliharaan sesuai umur tanaman ( Pemupukan, pengendalian hama, penyakit, dan memanen), sedangkan untuk bibit tanaman sendiri disiapkan oleh Dinas TPHBun.
” Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHBun) Provinsi Papua Barat Jacob Fonataba menjelaskan, pembersihan lahan dilakukan Minggu pertama hingga Minggu kedua bulan Oktober dan untuk penanaman serentak pada Minggu ketiga bulan Oktober,” tuturnya.
Saat proses panen nanti Gubernur minta keterlibatan masyarakat di situ ikut bersama-sama memelihara serta panen yang akan dilakukan secara serentak, setelah itu masyarakat bisa mengambil untuk menjual sendiri di pasar.
” Hal serupa akan kita laksanakan pada musim kedua Pencangan tanam padi di Distrik Prafi Kampung Desay pada tanggal 25 Oktober yang bertepatan dengan HUT Penjabat Gubernur Provinsi Papua Barat Drs Paulus Waterpauw,” pungkasnya. (PFP-07)