Orgenes Wonggor Dorong Pengembangan Kampung Bnicunbey sebagai Permukiman Aman di Pegunungan Arfak

Ketua DPRPB Orgenes Wonggor Saat melakukan Reses Ke- II di Kampung Mbenti ( FOTO : Istimewah)

PEGAF, PinFunPapua.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua Barat (DPRPB), Orgenes Wonggor, menyatakan dukungannya terhadap pengembangan Kampung Bnicunbey sebagai kampung baru yang aman dan nyaman bagi masyarakat Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak.

Kampung Bnicunbey merupakan hasil pemekaran dari Kampung Induk Mbenti. Keberadaannya dianggap sebagai solusi strategis dalam menjawab kebutuhan permukiman baru masyarakat, terutama terkait dengan risiko bencana alam seperti longsor.

“Kita tidak berharap bencana terjadi lagi, tetapi bencana bisa datang kapan saja. Kalau longsor seperti tahun 2024 lalu (Mitiede–Mbenti) kembali terjadi, kita bisa relokasi ke atas, ke kampung baru,” ujar Wonggor saat kegiatan Reses II Tahun 2025, Sabtu (31/5/2025), yang dipusatkan di Gedung Baru Gereja Gumus Simon-Soleman Nsoumon, Kampung Mbenti.

Kegiatan reses tersebut menjadi pertemuan kedua Wonggor bersama warga Bnicunbey. Pertemuan pertama dilakukan saat Reses III Tahun 2024 langsung di lokasi kampung baru. Dalam pertemuan itu, warga menyampaikan sejumlah aspirasi, yang kini telah terealisasi melalui program pemerintah.

“Puji Tuhan, pemerintah telah merealisasikan empat kegiatan utama sesuai aspirasi waktu itu, yakni pembangunan jalan, penyediaan air bersih, pembangunan fasilitas MCK, dan sarana telekomunikasi,” ungkap Wonggor.

Ia menjelaskan bahwa pembangunan jalan dari Bnicunbey ke Nam akan segera dikerjakan. Namun, rute jalan perlu ditentukan melalui musyawarah masyarakat agar menghindari titik-titik rawan longsor.

“Soal MCK, itu sudah bisa dibangun. Jalan pun demikian. Kita harus duduk bersama untuk sepakati jalurnya yang aman,” tuturnya.

Terkait telekomunikasi, Wonggor menyoroti pentingnya pembangunan menara Base Transceiver Station (BTS) di wilayah Mbenti agar masyarakat tidak perlu lagi berjalan jauh ke Kampung Inday hanya untuk mendapatkan jaringan.

“Komunikasi ini punya sisi positif dan negatif. Jangan lihat dari satu sisi saja. Saat survei dilakukan, masyarakat harus tunjukkan lokasi yang layak, sisanya akan ditentukan oleh tim teknis,” katanya.

Wonggor menekankan bahwa keberhasilan pembangunan sangat bergantung pada dukungan masyarakat, khususnya para pemilik ulayat. Ia mengingatkan agar tidak terjadi konflik atau klaim lahan antarpemilik hak adat.

“Ada satu atau dua orang yang sudah kerja, tolong didukung agar pekerjaan jalan bisa selesai. Kalau air bersih sudah dibangun tahun ini, tidak mungkin program yang sama diulang tahun depan,” tegasnya. (red/rls)

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *