Pemerintah Provinsi Papua Barat Tingkatkan Upaya Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat Yacob Fonataba ( FOTO : Janu )

PinFunPapua.com, Manokwari – Pemerintah Provinsi Papua Barat akan kembali melakukan intervensi lapangan untuk menangani stunting dan kemiskinan ekstrem di beberapa wilayah.

Penjabat Sekretaris Daerah Papua Barat, Yacob S. Fonataba, menyatakan bahwa delapan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diminta untuk memperhatikan dan mempersiapkan bahan intervensi, ” ungkap Pj Sekda Papua Barat Yacob S Fonataba saat ditemui sejumlah wartawan, Senin (15/07/2024 ).

“Dari satuan tugas percepatan penanganan kemiskinan ektrim dan stunting (PP-KES) Papua Barat, sudah menyusun jadwal di mana pada tanggal 18 Juli kita akan ke Kampung Sumber Boga SP 7 Distrik Masni, tanggal 19 Juli ke Kampung Abreso, Kabupaten Ransiki, dan tanggal 20 Juli ke Minyambouw Kabupaten Pegaf. Kami berharap intervensi di tiga lokasi ini dapat membuahkan hasil yang baik. Saya mohon setiap OPD mempersiapkan bahan intervensi seperti susu dan sembako,” ujar Sekda Fonataba.

Fonataba juga menekankan bahwa Dinas KesehatanPe akan bekerja sama dengan posyandu dan kader untuk mempersiapkan alat-alat yang diperlukan seperti timbangan dan kebutuhan lainnya. “Saya harap semua sudah diperhatikan dengan baik,” tambahnya.

Kondisi stunting di Papua Barat menunjukkan penurunan yang signifikan. Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGM), angka stunting pada tahun 2023 tercatat sebesar 24,58 persen, turun dari 30 persen pada tahun 2022. Fonataba menekankan pentingnya intervensi yang efektif untuk menurunkan angka stunting sesuai target nasional.

“Kemarin, kami melakukan rapat data inventarisasi yang tersebar di kabupaten-kabupaten. Data sudah lengkap, yang perlu kita benahi adalah pelaksanaan intervensi karena datanya sudah ada di masing-masing kabupaten. Peran utama ada di kabupaten untuk melakukan intervensi, seperti pemberian susu dan penimbangan untuk mengetahui kondisi anak-anak,” jelas Fonataba.

Intervensi akan dilakukan secara berkelanjutan hingga angka stunting turun sesuai harapan Presiden, yaitu di bawah 14 persen.

“Intervensi akan tetap berlanjut sampai posisi kita di bawah 14 persen, kalau bisa tidak ada sama sekali. Kami berharap program nasional seperti Papua Sehat dapat membantu mencapai angka stunting nol persen (Zero Stunting) di Papua Barat,” pungkas Fonataba. ( PFP-04 )

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *