MANOKWARI, PinFunPapua.com – Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat melalui Tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi lima jenazah korban banjir bandang yang terjadi di wilayah Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), Papua Barat. Proses identifikasi dilakukan secara menyeluruh menggunakan metode identifikasi primer dan sekunder.
Kabid Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Papua Barat, Kombes Pol dr. Iskandar, Sp.B., QHIA., MARS, menjelaskan bahwa kelima jenazah telah berhasil diidentifikasi melalui berbagai tahapan forensik. Metode primer mencakup pencocokan sidik jari oleh tim Inafis, pemeriksaan gigi geligi, dan pengambilan sampel DNA jika diperlukan. Sementara identifikasi sekunder meliputi data ante mortem seperti KTP, foto keluarga, kartu keluarga, riwayat medis, serta pakaian dan aksesoris yang dikenakan korban. Ciri khas pada tubuh seperti bekas luka, tahi lalat, dan tanda lahir juga menjadi pertimbangan penting.
“Lima jenazah korban banjir bandang yang dibawa ke RS Bhayangkara Polda Papua Barat pada Senin malam telah berhasil kami identifikasi,” ujar dr. Iskandar, Selasa (20/5/2025).
Adapun identitas lima korban yang telah terverifikasi sebagai berikut:
- Yoseph Ermilianus Efrem
Lahir di Kahagoleng, 5 Mei 2004 | Agama: Katolik | Pekerjaan: Petani | Alamat: Sikka, Nusa Tenggara Timur. - Porman Takaliumang
Lahir di Daran, 4 Februari 1972 | Agama: Kristen | Pekerjaan: Nelayan | Alamat: Kelurahan Sereh 1, Kecamatan Lirung, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. - Okden Wote
Lahir di Nunu, 20 Oktober 1986 | Agama: Kristen | Pekerjaan: Tidak ada | Alamat: Kepulauan Talaud. - Joni Rahawarin
Lahir di Waurtahait, 17 Juni 1985 | Agama: Kristen | Pekerjaan: Tidak ada | Alamat: Maluku Tenggara. - Oce Takaliumang
Lahir di Daran, 15 Oktober 1980 | Agama: Kristen | Pekerjaan: Petani | Alamat: Kepulauan Talaud.
Polda Papua Barat juga merilis pembaruan data korban bencana tersebut, yang hingga kini tercatat sebanyak 24 orang terdampak. Dari jumlah itu, 13 korban telah ditemukan, terdiri atas 4 orang selamat dan 9 meninggal dunia. Dari 9 jenazah tersebut, 1 telah dikembalikan kepada keluarga, 5 berada di RS Bhayangkara, dan 3 lainnya yang baru ditemukan masih menunggu proses identifikasi. Sementara 11 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Benny Prabowo, mengimbau masyarakat yang memiliki keluarga di wilayah terdampak agar segera melapor dan memberikan data ante mortem guna mempercepat proses identifikasi jenazah yang belum dikenali.
“Bagi masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarga akibat bencana ini, kami mohon untuk melaporkan ke Polda atau posko terdekat serta menyerahkan data pendukung seperti foto terakhir, ciri khas fisik, atau dokumen lainnya,” kata Kombes Pol Ady Benny.
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Papua Barat, Kombes Pol Novi Jaya, mengungkapkan bahwa para korban diketahui merupakan pelaku tambang emas tradisional di wilayah Pegaf. Namun, pihaknya belum memastikan status legalitas dari aktivitas pertambangan tersebut.
“Apakah tambang tersebut legal atau ilegal masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut,” ujar Novi Jaya.
Polda Papua Barat terus mengintensifkan koordinasi dengan tim SAR gabungan, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam upaya pencarian korban yang masih hilang dan pengelolaan dampak pascabencana. (JANU)