PinFunPapua.com, Manokwari – Rapat koordinasi teknis bidang penanaman modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) se-Provinsi Papua Barat untuk tahun 2024 resmi dibuka oleh Gubernur Papua Barat yang diwakili oleh Asisten III, Otto Parorongan, SKM., M.M.Kes., pada Kamis (17/10/2024) di Swiss-Belhotel, Manokwari.
Rapat ini mengusung tema “Meningkatkan Investasi Daerah Guna Menopang Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan.”
Dalam sambutannya, Otto Parorongan menegaskan pentingnya pengelolaan kekayaan alam Papua Barat secara bijak melalui investasi yang tepat. Papua Barat dikenal memiliki kekayaan alam yang melimpah di berbagai sektor, seperti pertanian, perikanan, kehutanan, dan pariwisata.
Potensi besar ini harus dimanfaatkan secara optimal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, merata, dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat.
“Kekayaan alam yang kita miliki perlu dikelola dengan bijaksana. Investasi tidak hanya harus berorientasi pada pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga harus mampu menciptakan kesejahteraan yang merata bagi masyarakat,” jelas Parorongan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa tema rapat ini sejalan dengan visi pemerintah Papua Barat untuk menciptakan pembangunan yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berlandaskan pada prinsip keadilan, inklusivitas, dan keberlanjutan.
“Salah satu strategi utama yang harus kita dorong adalah peningkatan investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, dengan tetap memperhatikan keseimbangan antara pembangunan dan kelestarian lingkungan,” tegasnya.
Otto Parorongan menekankan bahwa sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor swasta sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, investasi yang masuk ke Papua Barat harus memberikan manfaat yang signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
Ia berharap, melalui rapat koordinasi ini, para pemangku kepentingan dapat menemukan solusi konkret untuk mempermudah proses perizinan dan penanaman modal di wilayah Papua Barat.
“Kita harus memastikan bahwa investasi yang masuk benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat Papua Barat. Saya berharap melalui rakor ini, kita dapat menghasilkan langkah-langkah nyata yang memudahkan proses perizinan dan meningkatkan minat investor untuk berinvestasi di daerah kita,” tutup Parorongan.
Rapat koordinasi teknis ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam mendorong pertumbuhan investasi di Papua Barat, sekaligus memperkuat komitmen seluruh pihak dalam menciptakan pembangunan yang inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan. (JN).