Sekda Papua Barat Tegaskan Target Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem Sesuai Arahan Presiden

PinFunPapua.com, Manokwari – Pemerintah Provinsi Papua Barat terus berupaya keras menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem di wilayahnya, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Target yang ditekankan oleh Presiden adalah menurunkan angka stunting di bawah 14% dan mencapai angka nol untuk kemiskinan ekstrem.

Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat, Yacob Fonataba, menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah menjalankan berbagai program intervensi untuk mencapai target tersebut. Salah satu fokus utama adalah kolaborasi dengan pemerintah kabupaten yang memiliki wilayah dengan angka stunting tinggi, guna memberikan intervensi langsung yang tepat sasaran kepada masyarakat.

“Pemerintah Provinsi Papua Barat harus berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten yang menjadi sasaran, serta langsung menyentuh masyarakat. Langkah ini penting agar program intervensi yang kami jalankan dapat mencapai hasil maksimal,” ujar Yacob Fonataba.

Menurut Fonataba, pemerintah daerah telah menganggarkan dana untuk berbagai program percepatan penurunan angka stunting. Ia optimistis bahwa dengan adanya alokasi anggaran yang memadai, target yang diharapkan dapat segera tercapai.

Saat ini, angka stunting di Papua Barat telah mengalami penurunan dari 30% menjadi 24%. Namun, angka ini masih jauh dari target yang ditetapkan Presiden Jokowi, yaitu di bawah 14%. Fonataba berharap dalam waktu dua bulan ke depan, Papua Barat dapat mencapai penurunan angka stunting yang signifikan.

“Kita bersyukur angka stunting sudah turun dari 30% ke 24%, tapi ini belum cukup. Kami menargetkan dalam dua bulan ke depan, kita bisa mendekati atau bahkan mencapai target nasional di bawah 14%,” kata Fonataba.

Untuk mendukung percepatan penurunan angka stunting, Papua Barat telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Stunting yang tersebar di tujuh kabupaten di provinsi ini. Satgas ini bertugas melakukan pendataan, bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dinas Kesehatan, serta pemerintah kabupaten setempat. Dengan data yang akurat, pemerintah dapat menentukan intervensi yang tepat bagi setiap daerah, seperti pemberian makanan dan susu bergizi kepada anak-anak yang membutuhkan.

“Setelah mendapatkan data yang akurat, kita bisa mengetahui jumlah pasti anak-anak yang mengalami stunting. Dengan data tersebut, kita bisa memberikan intervensi yang tepat, misalnya berupa makanan atau susu bergizi yang dibutuhkan oleh daerah-daerah tersebut,” tambah Fonataba.

Program percepatan penurunan stunting ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah Papua Barat untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya anak-anak. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah daerah, BKKBN, dan dinas terkait, serta dukungan masyarakat, Fonataba optimistis bahwa angka stunting di Papua Barat akan terus menurun.

Di samping itu, pemerintah Papua Barat juga berkomitmen untuk menekan angka kemiskinan ekstrem hingga nol persen, sesuai dengan target nasional. Program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat akan terus digalakkan untuk mengentaskan kemiskinan, terutama di daerah-daerah yang paling terdampak.

Dengan upaya yang berkesinambungan dan sinergi antara berbagai pihak, Provinsi Papua Barat diharapkan mampu mencapai target nasional dalam penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem, sebagaimana yang diinstruksikan oleh Presiden Jokowi. (JN)

Please follow and like us:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *