PinFunPapua.com, Manokwari – Figur Wahidin Puarada telah lama dikenal oleh masyarakat Papua Barat, terutama karena perannya sebagai Bupati Fakfak selama dua periode (2000-2010). Selama masa jabatannya, Wahidin berhasil menorehkan prestasi signifikan, mengubah citra Kabupaten Fakfak yang dikenal sebagai ‘Kota Pala’ menjadi satu-satunya kabupaten di Tanah Papua yang berhasil melepaskan diri dari predikat sebagai kabupaten termiskin.
Wahidin Puarada mengungkapkan bahwa salah satu motivasinya untuk terlibat dalam dunia politik adalah karena rasa tanggung jawab terhadap Papua Barat yang masih tersemat sebagai provinsi termiskin. Ia menekankan bahwa masalah tersebut banyak berkaitan dengan pengelolaan keuangan daerah, terutama terkait dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang mencapai jumlah triliunan rupiah.
Menurut Wahidin, kondisi fiskal daerah perlu diperhatikan dengan seksama, terutama dalam membandingkannya dengan kondisi masyarakat di tingkat yang lebih kecil seperti kampung, RT, RW, dan Kelurahan. Ia berpendapat bahwa meskipun APBD mencapai angka yang besar, namun belum banyak terjadi perubahan yang signifikan di tingkat masyarakat.
Pembangunan, menurut Wahidin, haruslah dimulai dari masyarakat itu sendiri, sesuai dengan prinsip-prinsip Undang-Undang Dasar yang menegaskan bahwa masyarakat yang sejahtera merupakan tujuan utama pembangunan. Ia menegaskan bahwa semua lapisan masyarakat, baik itu individu maupun kelompok, harus merasakan kesejahteraan tersebut di tempat tinggalnya masing-masing.
Wahidin Puarada menggarisbawahi pentingnya peran serta masyarakat sebagai subyek pembangunan, yang harus terlibat secara aktif dalam proses pembangunan. Ia optimis bahwa dengan melibatkan masyarakat secara aktif, pembangunan yang merata dan berkelanjutan bisa tercapai.
Meskipun telah mendaftar sebagai calon gubernur Papua Barat, Wahidin masih enggan untuk memberikan informasi mengenai siapa calon pendampingnya. Menurutnya, sosok tersebut akan diumumkan kepada masyarakat pada waktu yang tepat. ( red/rls )