MANOKWARI, PinFunPapua.com – Prosesi adat yang dilakukan oleh Suku Arfak, Kaimana, Waropen, dan Buton mewarnai penyambutan Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan, M.Si, beserta istri, serta Wakil Gubernur Papua Barat, Mohammad Lakotani, S.H., M.Si, beserta istri di Bandara Rendani, Manokwari, pada Rabu (5/3/2025) pukul 08.36 WIT.
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, didampingi oleh Ny. Juliana Mandacan Kiriwenno, sementara Wakil Gubernur Papua Barat, Mohammad Lakotani, didampingi oleh Ny. Lani Lakotani.
Prosesi adat pertama dilakukan oleh Suku BesarArfak yang memberikan penghormatan kepada Gubernur Papua Barat. Perwakilan keluarga menyampaikan pesan adat yang menegaskan bahwa seluruh masyarakat adat hadir untuk menyambut kehadiran pemimpin merekSaya panggil Bapak sebagai Panglima Perang. Selamat datang di negeri leluhur,” ujar perwakilan keluarga.
Dalam penyambutan ini, simbol-simbol adat turut digunakan. Perwakilan keluarga menjelaskan bahwa mereka tidak membawa panah karena Panglima Perang dan Wakil Panglima telah memenangkan pertempuran. Sebagai gantinya, mereka memberikan parang kepada Gubernur sebagai simbol tugas baru untuk membersihkan dan merawat negeri.
“Lima tahun berikutnya, jika ada duri-duri, Bapak bersihkan, baru tanam tanaman, dan berikan makan kepada mereka yang telah membantu Panglima Perang selama berjuang,” lanjutnya.
Setelah prosesi dari Suku Arfak, giliran Suku Waropen melaksanakan prosesi adat untuk Ny. Juliana Mandacan Kiriwenno. Prosesi ini menjadi simbol penghormatan dan dukungan kepada istri Gubernur dalam mendampingi suaminya dalam memimpin Papua Barat.
Selanjutnya, Suku Kaimana mengalungkan Tomang kepada Wakil Gubernur Papua Barat, Mohammad Lakotani. Pengalungan ini dilakukan oleh perwakilan adat Kaimana sebagai tanda restu dan dukungan dalam menjalankan tugas pemerintahan.
Prosesi adat terakhir dilakukan oleh Suku Buton yang ditujukan kepada Ny. Lani Lakotani, istri Wakil Gubernur Papua Barat. Upacara ini menjadi simbol penghormatan kepada pendamping pemimpin daerah, sekaligus harapan agar mereka dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat Papua Barat.
Setelah prosesi adat selesai, Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat bersama rombongan melanjutkan perjalanan ke Gereja Pengharapan Rendani untuk beribadah bersama. Ibadah ini menjadi bentuk rasa syukur atas amanah yang diberikan kepada mereka dalam memimpin Papua Barat.
Usai beribadah, rombongan melakukan konvoi menuju kediaman Gubernur di Mandopi, menandai awal kepemimpinan mereka di Papua Barat. (red )