PinFunPapua.com, Manokwari – Pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Papua Barat melaksanakan Rapat Kerja I di Oriestom Bay Hotel, Manokwari, Kamis (21/9/2023). Raker menjadi momentum bagi PWI untuk berkontribusi lebih luas di masyarakat.
Ketua PWI Papua Barat, Bustam mengatakan, Raker I dengan tema “Pers Profesional, Papua Barat Maju’ ini dilaksanakan untuk melahirkan program kerja PWI Papua Barat pasca pelantikan pengurus. Di hadapan para pengurus, Bustam berharap, seluruh program kerja nantinya dapat dilaksanakan dengan baik.
“Pengurus dipersilakan memasukkan program yang efisien dan bisa dilaksanakan nantinya dengan penuh tanggung jawab,” pesan Bustam.
Bustam menambahkan, dalam waktu dekat PWI Papua Barat memiliki beberapa agenda penting. Pada 23 September akan hadir ke Bandung, menghadiri Kongres XXV PWI Pusat.
Selain itu, ada beberapa program penting yang akan diikuti PWI Papua Barat yakni pelaksanaan HPN Februari 2024 di Jakarta serta Porwanas 2024 di Padang.
Sebagai organisasi profesi PWI juga memiliki program kerja peningkatan kualitas wartawan lewat UKW sebagai syarat utama menjadi anggota PWI dan telah mengikuti orientasi keanggotaan. Jumlah anggota yang ikut UKW saat ini terbanyak berasal dari PWI sebagai organisasi Pers Tertua.
“Mohon dukungan dari Pemprov Papua Barat dan Pemda Manokwari, kami belum punys sekretariat permanen. Kegiatan masih berpindah-pindah. Raker I ini berjalan dari bantuan teman-teman pengurus dan media,” kata Bustam.
Bustam juga mengungkapkan, kerja sama dengan mitra-mitra lain penting dilakukan,untuk bagaimana mengedukasi masyarakat. Selain UKW juga dilaksanakan untuk peningkatan kualitas penulisan wartawan.
“Dengan melahirkan wartawan yang berkualitas, maka akan lahir pula masyarakat yang cerdas,” ucapnya.
Niko Tike Puji Peran PWI
Staf Ahli Ekonomi dan Pembangunan Setda Papua Barat yang mewakili Pj Gubernur Papua Barat, Nico Untung Tike menyampaikan, perkembangan informasi di mana para wartawan menjadi pelaku utama perubahan berbasis informasi teknologi. Sehingga dunia dipenuhi dengan informasi.
“Perubahan dan perkembangan di sudut dunia manapun, mudah tersebar hanya dalam tempo singkat berkat informasi yang disiarkan para wartawan,” ujar Niko.
Hanya, perkembangan informasi belakangan ini tidak saja bermuatan positif. Tetapi juga membawa serta dampak negatif.
“Bermuatan positif karena membuka wawasan kita untuk mengetahui setiap perkembangan dunia, namun juga membawa pengaruh seperti kabar bohong atau hoaks yang terus memenuhi jagat maya,” terang dia.
“Bila kita tidak hati-hati dan membekali diri dengan pengetahuan yang cukup, kita bisa terjebak pada aspek negatif. Dari sisi ini, saya memandang betapa pentingnya masyarakat untuk menguasai seluk-beluk informasi,” tambahnya.
Kedua, dalam hal sinergi antara pers dengan pemerintah, Niko mengatakan, bahwa terlalu banyak hal positif yang dilakukan pemerintah, termasuk di Provinsi Papua Barat untuk meningkatkan kemakmuran rakyat. Namun, bila tidak membangun relasi secara proporsional dengan media, tidak mengelola hubungan itu dengan baik, maka rakyat tidak banyak mengetahui apa yang telah diperbuat pemerintah.
Niko berpesan, Rapat Kerja PWI I sejak pengurus PWI Papua Barat periode 2023-2028 dilantik Agustus lalu, selain memformulasikan berbagai agenda dan program yang akan dilakukan, juga menjadi momentum untuk melakukan evaluasi atas peran wartawan selama ini di wilayah Papua Barat.
Kata Niko, pemerintah tentu berharap, rapat kerja ini bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam praktik jurnalisme pembangunan dan jurnalisme harapan.
“Betapapun sulitnya situasi, apalagi di tahun politik, Pemerintah berharap, wartawan tetap menjadi patron pencahayaan bagi masyarakat dengan mewujudkan liputan yang berkeadilan, menjaga independensi, dan terus meningkatkan profesionalisme untuk kemajuan Papua Barat,” kata Niko. ( red/rls )